PUSARAN.CO – Dosen Fakultas Teknik Untirta, Agung Sudrajat menilai bahwa energi geothermal memiliki banyak keuntungan jika dikembangkan.
Diantaranya energi yang dihasilkan stabil, hemat lahan, ramah lingkungan, terbarukan dan berkelanjutan.
“Energi panas bumi dikenal dengan nama energi geothermal. Energi tersebut berasal dari panas magma gunung berapi yang ada di kerak bumi,” katanya.
Agung menuturkan, Air tanah yang digunakan untuk pembangkit listrik geothermal adalah air panas pada suhu lebih dari 130 °c, dan pada kedalaman lebih dari 2.000 meter.
“Potensi energi geothermal di Provinsi Banten ada banyak, karena di Provinsi Banten ada gunung api,” ujarnya.
Ia menyebutkan, geothermal di Banten ada di Rawa Danau dengan kekuatan 115 megawatt, Batu Kuwung 170 megawatt, Gunung Karang 170 megawatt.
Kemudian Citaman Gunung Karang 20 megawatt, Pulosari 100 megawatt, Gunung Endut 225 megawatt, dan Pemancalan 225 megawatt.
Lebih lanjut kata Agung, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2017, tentang panas bumi merupakan energi ramah lingkungan yang potensinya besar.
Namun pemanfaatannya belum optimal, sehingga perlu didorong dan ditingkatkan secara terencana serta terintegrasi guna mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
“Perlu ada nya sosialisasi kepada masyarakat luas, sehingga tidak terjadi disinformasi tentang panas bumi,” paparnya.(**)