Seluruh kompetisi diselenggarakan dinas harus digelar secara adil. Karena hanya lewat iklim kompetitif bakat-bakat hebat bakal muncul.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, di sela-sela penutupan Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Aceh di Gayo Lues, Kamis (3/8/2023).
Alhudri mengatakan Aceh seharusnya menjadi ladang persemaian, tempat anak-anak tubuh dan mengembangkan potensi terbaik mereka, di pelbagai bidang, tidak hanya di bidang olahraga. Dan itu hanya mungkin terjadi jika kompetisi digelar secara fair.
“Tugas kita adalah menciptakan ruang kompetisi yang fair. Jangan utamakan satu anak dan mengorbankan anak lain hanya karena hubungan emosional, terutama kekerabatan,” kata Alhudri.
Alhudri juga mengajak seluruh pendidik untuk percaya pada kemampuan anak didik. Kemampuan anak-anak Aceh, kata dia, terbukti lewat raihan prestasi di sejumlah ajang di tingkat nasional dan internasinal.
Satu di antaranya adalah pelajar Aceh menjuarai kejuaraan karate di Malaysia. Sebelumnya, pelajar Aceh juga meraih medali pada ajang fisika internasional yang digelar di Jepang beberapa waktu lalu.
“Saya percaya anak-anak kita bakal tumbuh dan berkembang menjadi insan-insan hebat yang memberikan manfaat bagi orang banyak. Mereka hanya butuh kesempatan yang setara. Tidak ada pelajar yang bodoh. Kita hanya perlu jadi guru yang tepat untuk mereka,” kata Alhudri.
Acara ditutup dengan penyerahan medali kepada para pemenang. Pemenang pertama juga mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 6 juta. Selain itu, mereka juga bakal digembleng untuk berlaga pada kejuaraan sejenis di tingkat nasional beberapa bulan mendatang. (fia/rls)