JAKARTA – Di pentas politik di mana figur publik seringkali dihujat dan diejek, Prabowo Subianto menjadi contoh langka ketenangan. Meski sering menjadi bahan cemoohan, mantan jenderal militer itu tetap tenang, memilih untuk tidak membalas dengan cara yang sama.
Respon Prabowo, yang dikenal karena ketangguhannya, menarik perhatian seiring peluncuran buku berjudul ‘Lucunya Prabowo – Tegas, Ikhlas, dan Gemoy’. Soft launching buku tersebut berlangsung seusai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perisai Prabowo di Ultima Horison, Menteng, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Di tengah kritik dan gosip tanpa henti, Prabowo –calon presiden nomor urut 2 pada Pilpres 2024– menerima kenyataan bahwa menjadi sasaran ‘ghibah’ –celaan atau gosip– adalah bagian dari pengalaman manusia. Buku tersebut mencerminkan pandangannya, menekankan bahwa merespon dengan keras hanya akan menyia-nyiakan energi berharga.
Kemampuan Prabowo untuk tetap ‘santuy’ –tenang dan tak tergoyahkan– di tengah ejekan adalah bukti dari sifatnya yang mantap. Buku yang ditulis Ahmad Subagya dan Sunano ini menggambarkan perjalanannya, mempresentasikannya sebagai sosok yang tidak terpengaruh oleh opini eksternal dan fokus pada keyakinannya.
Saat para tokoh politik menjelajahi jalan berliku dalam sorotan publik, pendekatan Prabowo membedakannya, mengundang refleksi tentang pentingnya ketangguhan dan kelembutan di tengah cobaan.
Seperti dikatakan Ketua Umum Perisai Prabowo, Ahmad Kailani, dalam pengantar buku ini, perubahan sikap Prabowo nyata adanya. Banyaknya kisah lucu tentang tokoh ini menunjukkan rasa humornya bukan tiba-tiba.
“Tentunya buku yang berisi kisah-kisah lucunya Prabowo sangat membantu kita memahami dalam sosok calon presiden mendatang ini,” tulis Ahmad Kailani.
Buku ini berfungsi sebagai jendela untuk melihat pikiran seorang figur publik yang memilih ketenangan daripada pembalasan, meninggalkan pembaca dengan perspektif yang memprovokasi pemikiran tentang menjelajahi kompleksitas kehidupan publik. (*)