Tondano, 25 Februari 2025 – Danau Tondano, permata alam Sulawesi Utara, kini terancam oleh invasi eceng gondok yang tak terbendung. Danau yang dulu jernih dan memesona ini seolah ‘menjerit’ meminta pertolongan. Menanggapi hal ini, ratusan prajurit TNI bersama warga setempat bahu-membahu melakukan aksi pembersihan besar-besaran. Dipimpin langsung oleh Pangdam XIII/Merdeka, Mayor Jenderal TNI Suhardi, aksi ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong untuk menyelamatkan lingkungan.
Tak hanya TNI dan Polri, aksi ini juga melibatkan pemerintah daerah, mahasiswa, tokoh agama, komunitas masyarakat, dan berbagai elemen lainnya, guna mengembalikan kejayaan Danau Tondano yang kian terancam oleh gulma yang merajalela.
Pangdam menyampaikan bahwa ini bukan sekadar pembersihan, namun ini merupakan perjuangan untuk masa depan.
“Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal masa depan anak cucu kita. Danau ini harus kita selamatkan!” tegas Mayjen Suhardi.
Dengan semangat “Bersatu dengan Alam untuk Indonesia Maju,” aksi ini membuktikan bahwa kepedulian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau TNI, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat.
Aksi ini mendapat dukungan penuh dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang mengirimkan enam kapal ponton dan tiga konveyor darat untuk mempercepat proses pembersihan. Armada khusus ini telah beroperasi sejak 16 Februari 2025 dan ditargetkan mampu membersihkan gulma di area seluas 294,5 hektare. (Dispenad)