PUSARAN.CO – Berbagai program bantuan mulai jenjang pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Hal tersebut disampaikan Bupati Pandeglang, Irna Narulita, pada acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan, di Alun-alun Kabupaten Pandeglang, Sabtu (23/02). “Banyak program yang diberikan Kemendikbud ke Pandeglang seperti Dana Alokasi Khusus dan beberapa bantuan lainnya,” ucap Irna Narulita dalam acara yang dihadiri sekitar 7.000 warga Pandeglang tersebut.
Kehadiran Mendikbud di Kabupaten Pandeglang, kata Irna, memberikan semangat untuk semakin memajukan pendidikan di Pandeglang. “Mendikbud hadir di Pandeglang bersama jajarannya lengkap, ini tanda kemajuan pendidikan di kabupaten kami,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Mendikbud memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan seluruh pelaku pendidikan yang telah bangkit dengan cepat membangun pendidikan di daerahnya setelah terjadinya bencana alam di wilayah tersebut. “Kami menyampaikan apresiasi kepada Pemda Kabupaten Pandeglang dan seluruh pelaku pendidikan yang telah cepat membangun kembali pendidikan di wilayah tersebut,” tutur Mendikbud.
Mendikbud mengajak seluruh pelaku pendidikan di Kabupaten Padeglang untuk terus meningkatkan semangat dalam memajukan pendidikan wilayah tersebut. “Ini kita lakukan demi memajukan pendidikan di Kabupaten Pandeglang, dan kita semua siap menyambut masa depan dengan optimis,” ucap Mendikbud.
Untuk membantu memajukan pendidikan di Kabupaten Pandeglang, Pemerintah telah mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019, masing-masing untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebesar Rp15 miliar, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar Rp4,7 miliar. Saat ini, di Kabupaten Pandeglang terdapat sebanyak 860 SD, dan 151 SMP.
Selain itu, Pemerintah juga memberikan bantuan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 63.232 siswa SD, dan 23.073 siswa SMP. Khusus kepada guru, Pemerintah memberikan tunjangan profesi guru (TPG), dan tunjangan guru di daerah khusus.
Bupati Pandeglang juga memberikan apresiasi terhadap kebijakan baru yang diinisiasi Pemerintah untuk guru honorer, yakni pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Hari ini sudah dimulai proses seleksi PPPK K2. Terdapat tiga sesi, dimulai dari pukul 10.00 s.d. 18.00, diikuti oleh 1.066 orang,” terang Bupati.
Untuk menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang sudah dihadapan mata, Bupati Pandeglang menyampaikan masih kurangnya fasilitas komputer. “Pelaksanaan UNBK di Kabupaten Pandeglang masih 48 persen,” jelas Bupati.
Dijelaskan Bupati, pelaksanaan UNBK di Kabupaten Pandeglang, untuk jenjang pendidikan SMP terdapat 33 sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri, dan 39 sekolah melaksanakannya dengan meminjam fasilitas di SMA/SMK. Masih terdapat 79 SMP yang menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). “Untuk Kabupaten Pandeglang kami akan berikan bantuan komputer, dan diharapkan sekitar 80 persen sekolah di kabupaten tersebut dapat mengikuti UNBK,” ujar Mendikbud.
Dalam kesempatan tersebut, Kemendikbud memberikan bantuan untuk para korban yang terkena dampak tsunami di Provinsi Banten. Terdapat 3 guru dan 16 siswa yang meninggal di Provinsi Banten akibat bencana tersebut. Kemendikbud memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp3 juta per orang bagi keluarga siswa yang meninggal, dan sebesar Rp5 juta per orang bagi keluarga guru yang meninggal.
Testimoni Penerima Program Indonesia Pintar
Izah Ajizah siswa dari SDN 6 Pandeglang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah yang telah memberikan bantuan dana manfaat Program Indonesia Pintar (PIP). “Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dengan dana tersebut saya bisa membeli peralatan sekolah, dan ditabung untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” tutur Ajizah.
Mendengar cerita dari siswi tersebut, Mendikbud memberikan apresiasi kepada siswa tersebut. “Ini contoh yang bagus, dana manfaat PIP selain digunakan untuk keperluan sekolah, juga dapat ditabungkan untuk digunakan meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” jelas Mendikbud.
Hal sama dikemukakan Intan Sri Cahyati siswi kelas 8 tentang dana manfaat PIP yang diberikan Pemerintah kepada siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu tersebut. “Saya terima KIP sudah tiga kali, dan ini sangat bermanfaat sekali. Saya dapat memanfaatkan dana tersebut untuk membeli keperluan sekolah, transportasi ke sekolah, kalau ada lebihnya saya tabung,” terangnya.
Begitu juga Mohammad Rafik siswa SMA Negeri 2 Pandeglang. Ia telah mendapatkan dana manfaat PIP sejak duduk di bangku SMP. “PIP sangat membantu kami, khususnya untuk memenuhi kebutuhan sekolah saya. Saya bisa mengganti seragam sekolah yang sudah tidak bagus dengan yang baru. Saya juga gunakan dana tersebut untuk bayar transportasi saya ke sekolah. Jika ada lebihnya saya tabungkan,” pungkasnya.
Mendikbud berharap para penerima manfaat dana Program Indonesia Pintar dapat menggunakan dana tersebut dengan tepat guna untuk memenuhi kebutuhan sekolah. “Gunakan dana manfaat PIP untuk membantu memenuhi kebutuhan sekolah, dan menabung untuk membantu meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” pesan Mendikbud. (SUMBER : www.kemdikbud.go.id )