PUSARAN.CO – Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman Juwono Putro mengapresiasi masukan dari para dosen di Kota Bekasi terkait dorongan kepada Pemerintah Kota Bekasi agar menyediakan ruang untuk penelitian dan riset, dalam acara Rapat Kerja (Raker) dan Seminar bertajuk “Peran Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) dalam pengembangan Riset Dosen dengan Kolaborasi Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Pemerintah dan Industri di Bekasi Raya”. Sabtu 07/03 di Aula STMIK Bani Saleh bekasi, kelurahan Margahayu, kecamatan Bekasi Timur.
Menurut Chairoman profesi seorang dosen saat ini menjadi tantangan terbesar di dunia. “Kalau kita lihat di beberapa negara maju, dosen-dosen yang sudah jadi profesor. Ini profesi yang menjadi puncak, dimana posisi sosial di masyarakat, sangat dihargai,” ucap Chairoman.
Chairoman memaparkan selama 8 tahun dirinya tinggal di Tokyo jepang, banyak ilmu dan kebudayaan yang di dapat, serta mengalami bagaimana sebuah masyarakat yang sangat menghargai indeks kualitas itu.
Menurut Chairoman harus ada satu forum yang dibuka dan berkolaborasi antara Pemerintah Kota Bekasi, DPRD Kota Bekasi, Aptisi dan ADI Bekasi Raya yang memadukan ketiga sumber daya ini, Litbang itu ada di perguruan tinggi.
“Pemerintah Kota Bekasi juga harus menerima produk dari perguruan tinggi, dan perlu memadukan ketiganya, lalu di mix untuk meningkatkan daya saing. Pertama adalah SDM, tetap produknya ada di perguruan tinggi, dan penggunaannya nanti adalah Pemerintah dan Industri,” tutur Chairoman.
Kemudian kehadiran teknologi, hampir fasilitas di semua PTS menggunakan teknologi di Era Industri 4.0 ini dan inovasi yang harus dikembangkan.
Namun juga masyarakatnya harus cerdas, dan di Kota Bekasi ini juga sudah ada Ketua Dewan Cerdas harus dimanfaatkan sebaik mungkin. “Saya berharap kepada para PTS dan para dosen harus punya keberanian untuk menciptakan branding-branding baru. Yang pertama adalah SDM di Kota Bekasi ini sangat luar biasa besar dari sisi tingkat pendidikan, profesional,” Kata Chairoman. @ADVERTORIAL