PUSARAN.CO- Perkumpulan Urang Banten (PUB) menutup tahun 2020 dengan menyelenggarakan Webinar series mingguan ke 25 dengan tema “Refleksi Pembangunan Pertanian Provinsi Banten 2020” tadi sore.
Dalam sambutan pembukanya, Ki Hasan Gaido selaku wakil Ketua Umum PUB Bidang Perencanaan dan Anggaran menyampaikan bahwa pada saat pembentukan Provinsi Banten 20 tahun yang lalu, sektor prtanian dijadikan sebagai sektor unggulan dimana konribusinya terhadap PDRB berada di psosisi ke 4 setelah sektor industri, perdagangan dan transportasi, dengan penyerapan tenaga kerja di urutan pertama sebanyak 779.640 jiwa (26,73%).
Dengan adanya berbagai peluang dan tantangan kedepan, diperlukan sinergi antara Akademisi, Dunia Bisnis dan Pemerintah (Daerah) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Banten.
Selanjutnya, selaku naras umber yaitu Bapak Ir. H Agus M. Tauchid, M.Si, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, memaparkan tentang kemampuan sektor pertanian di Banten yang tetap tumbuh sebesar 3% sementara pertumbuhan perekonomiannya mengalami kontraksi sebesar -5%. Disamping itu, sektor pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja cukup besar walaupun kontribusinya masih dibawah sektor industri.
Ke depan, akan dikembangkan konsep kawasan dan kewilayahan serta korporasi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Provinsi Banten. Pak Agus Tauchid mengapresiasi keberadaan dan peran serta PUB dalam ikut mendorong pembangunan pertanian dan sektor lainnya di Banten dan mengharapkan agar PUB terus berperan aktif untuk memajukan Banten.
Dalam kesempatan tersebut, Hadir pula Sekretaris Umum PUB, Laksma TNI (Purn) Dr. Ir. H. Eden Gunawan, MM, IPM, AER dan memberikan pandangannya bahwa pemanfaatan lahan 1.000 ha yang semula telah disepakati oleh Gubernur untuk pertanian belum dapat terlaksana karena masalah birokrasi. Beliau juga mengharapkan agar tata kelola lahan pertanian diatur kembali RTRWnya sehingga menjadi jelas peruntukan lahan tersebut.
BUMD Agro yang baru didirikan tidak hanya berfungsi sebagai broker tetapi sebagai lembaga professional. Disamping itu, posisi Provinsi Banten yang strategis dengan kawasan industrinya diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat Banten dari sisi lapangan kerja dan pemanfaatan transaksi keuangan yang selama ini sebagian besar dibawa ke Jakarta bahkan keluar negeri.
Selanjutnya, hadir sebagai peserta, Dr. Fadlullah selaku Sekretaris Umum FSPP, dan memberikan pandangannya bahwa perlu adanya kebijakan yang jelas tentang penggunaan lahan, seperti di daerah Kasemen, dimana sebagian lahan subur telah berubah menjadi pemukiman. Beliau juga mengatakan perlunya penataan dan kepastian hukum dan pemanfatannya tentang lahan wakaf yang seharusnya digunakan untuk kemashlahatan umat.
Dalam penutupan Webinar ke 25 tersebut, Dr Rizqullah Thohuri selaku host menyampaikan bahwa Tema tentang Pertanian ini di angkat karena sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat itu yang semakin membutuhkan jaminan ketahanan pangan utk mempertahankan hidupnya sebagai dampak dari Covid-19 dan upaya mempertahankan hidup ini merupakan salah satu Maqosid Syariah yang juga menjadi dasar dasar dari Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Rizqullah memberi apresiasi kepada Kadis Pertanian Provinsi Banten atas prestasinya selama tahun 2020 sementara berharap agar ada tindak lanjut yang lebih konkrit dari hasil Webinar ini sebagaimana halnya pada webinar-webinar sebelumnya.
Rizqullah juga mengatakan bahwa Bank Banten dapat diarahkan oleh Pemprov selaku pemegang saham mayoritas untuk ikut memfasilitasi pembangunan khususnya di sektor pertanian dengan tentunya dibuatkan skema mitigasi risikonya mengingat dana yang digunakan sebagian besar adalah dana masyarakat.(rls)