Wakil Ketua Komisi V DPR RI Arwani Thomafi mengingatkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) untuk konsisten lebih fokus memprioritaskan anggaran mitigasi bencana khususnya mitigasi gempa bumi dan tsunami. Terlebih, Arwani mengungkapkan, prioritas anggaran mitigasi tersebut selaras dengan renstra anggaran yang telah tercatat dalam rencana strategis (renstra) BMKG yang sudah ada sebelumnya.
Demikian ditekankan Arwani saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Sekretaris Utama (Sestama) BMKG Dwi Budi Sutrisno dan Sestama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/BASARNAS) Dianta Bangun yang digelar secara fisik di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/9/2021).
“Saya menyoroti anggaran BMKG. Jika kita melihat renstra BMKG, maka di situ jelas tercatat sudah ada prioritas anggaran yang lebih banyak untuk mitigasi gempa dan tsunami. Namun demikian, jikalau saya baca sekilas pemaparan BMKG yang ada saat rapat ini, justru banyak pemaparan anggaran yang di luar gempa dan tsunami. Maka, Komisi V meminta penjelasan terkait fokus penganggaran tahun 2022 yang seharusnya selaras dengan renstra BMKG,” ujar Arwani.
Oleh karena itu, Politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut menyatakan, penganggaran anggaran BMKG tahun 2022 perlu didalami sebagai bahan evaluasi. Terlebih, sambung Arwani, seluruh anggota Komisi V DPR RI menyuarakan pentingnya penguatan mitigasi gempa bumi dan tsunami.
“Latihan-latihan mitigasi gempa dan tsunami justru kami lihat dalam pemaparan rapat saat ini tidak banyak direncanakan untuk dianggarkan. Komisi V DPR RI menyuarakan bahwa mitigasi gempa tsunami terutama seperti pelatihan edukasi dan peningkatan mitigasi gempa menjadi satu hal serius wajib menjadi konsen BMKG,” pungkas Arwani. (*/cr2)
Sumber: dpr.go.id