Jakarta – Pemerintah membayar bantuan sosial (bansos) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mengurangi gangguan ekonomi dan sosial. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah memberikan dukungan sosial kepada masyarakat untuk mengantisipasi badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN akan bertindak untuk memitigasi dampak gangguan ekonomi dan sosial tersebut. Misalnya, ketika harga minyak goreng naik, pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng dan tambahan subsidi upah juga akan diberikan kepada pekerja yang gajinya di bawah Rp5 juta.

Hal ini juga berlaku untuk perkiraan PHK yang tersebar luas saat ini. Dia mengatakan pemerintah akan menggunakan ruang fiskal untuk sisa tahun ini dan belanja pemerintah yang akan digunakan untuk sisa tahun ini.

Baca Juga

“Jadi ini harus menjadi tambahan bantalan sosial bagi masyarakat kita. Nanti kita lihat seberapa besar ruang yang bisa kita akselerasi untuk berbagai pembayaran bansos.

Sri Mulyani menambahkan, stimulus yang diberikan hingga akhir tahun akan mengikuti momentum Rencana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Misalnya, pihaknya berencana bekerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terpukul keras akibat pandemi COVID-19. Hal yang sama berlaku untuk manufaktur.

“Jadi dalam kerangka kita untuk mempertahankan momentum pemulihan secara menyeluruh, momentum belanja APBN sangat kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan 40% dari alokasi anggaran akan dilaksanakan pada triwulan IV 2022. Ini berarti menambahkan permintaan agregat yang sangat penting. Upaya menjaga daya beli masyarakat juga terus dilakukan melalui pemberian bantuan sosial.

“Tahun depan kita bersama DPR RI mengesahkan UU APBN 2023 yang di dalamnya kita bertekad untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi negara, baik dari sisi ekspansi APBN secara keseluruhan maupun berbagai program khusus. Anda dapat melihat bahwa masih banyak langkah yang harus diambil.”