Jakarta,- Eksistensi, maju dan unggul tidaknya ekonomi rakyat di negeri ini ditentukan seberapa besar keperpihakan dan kehadiran negara. Dan tidak akan pernah ada Presiden RI tanpa keberadaan kawulo alit (rakyat kecil), yaitu 65,4 juta pelaku ekonomi rakyat dan 104 juta milenial – gen Z. Itulah keterkaitan mendasar simbiosis mutualisme justice and welfare state antara keberadaan kawulo alit dan negara. Sebagai bagian dari makna mendasar Pembukaan UUD 1945.
Yaitu negara melindungi segenap tumpah darah dan bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan Presiden adalah pemimpin tertinggi RI mengemban amanah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI. Dengan demikian, eksistensi, maju dan unggul tidaknya ekonomi rakyat ada ditangan dan dipundak Presiden RI, ucap Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed. Jakarta, 3/3/2024.
Lebih lanjut dokter ahli kekebalan tubuh mantan penjual krupuk, tahu solet dan sopir angkutan ini menegaskan, Presiden RI adalah pemimpin tertinggi di NKRI berdasarkan Pancasila. Presiden harus selalu ingat dan dekat kepada Tuhan YME, Allah SWT. (kedah luwe eling lan waspodo). Harus jadi pemersatu dan rekonsiliator bangsa, selalu ditengah merangkul segenap kekuatan elemen bangsa diatas beragam varian perbedaan lebih dari 750 suku bangsa dibawah panji Bendera Merah Putih dan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Presiden juga harus selalu dekat, perhatian dan berpihak kepada kawulo alit, yaitu kepada pelaku ekonomi rakyat dan generasi penerus bangsa (kedah luwe celak lan perhatian marang kawulo alit). Hal tersebut bagian dari prasyarat terwujudnya justice and welfare state bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mantan Pembantu Rektor Undar Jombang Jatim ini mebambahkan, Indonesia adalah bangsa terbesar, terkuat dan ter-adiluhung didunia. Bangsa besar adalah bangsa yang selalu mengenang, menghargai, dan menghormati jasa-jasa para pahlawan, para pemimpinnya. Mengenang, menghargai dan menghormati jasa-jasa Presiden RI.
Disamping itu, berdasarkan pembelajaran, serta pengalaman obyektif dan subyektif selama 13 tahun sejak 2011 hingga 2024 mendampingi pelaku ekonomi rakyat Indonesia didapatkan benang merah bahwa sentuhan keperpihakan Presiden RI jadi penentu eksistensi, maju, dan unggul tidaknya ekonomi rakyat Indonesia.
Lebih dari itu, sebagai prasyarat sukses gagalnya Indonesia jemput puncak bonus demografi 2030 dan transformasi jadi negara maju 2045. Atas landasan dan latar belakang tersebut, serta didorong keinginan luhur memperokoh persatuan bangsa dan mewujudkan cita-cita besar Indonesia, Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) bermaksud memberikan penghargaan dan penghormatan tertinggi ekonomi rakyat Indonesia kepada Presiden RI. Yaitu Penganugerahan Mahkota Mahadiraja Ekonomi Rakyat Indonesia KERIS AWARD 2024. Dan penyematannya akan digelar bersamaan dengan Rapimnas dan Puncak Dirgahayu Ke-2 KERIS 2024 di Jakarta tanggal 16-18 Mei 2024.
Ini tulus dan ikhlas dari lubuk hati terdalam, tidak ada maksud dan tujuan lain. Kecuali ingin Indonesia merdeka dan berdaulat, bersatu tangguh dan mampu wujudkan masyarakat adil dan makmur yang dirihoi Allah SWT. Ingin ekonomi rakyat Indonesia eksis, maju dan unggul di negeri sendiri dan dalam kancah persaingan global di era one worl digital of economy. Ingin ekonomi rakyat Indonesia sebagai pilar utama tata perekonomian nasional dan kedaulatan ekonomi bangsa negara.
Penganugerahan ini diberikan kepada semua Presiden RI. Presiden RI Ke-1, Soekarno, Presiden RI Ke-2, Soeharto, Presiden RI Ke-3, BJ Habibie, Presiden RI Ke-4, Gus Dur, Presiden RI Ke-5, Megawati, Presiden RI Ke-6, SBY, Presiden RI Ke-7, Jokowi dan Presiden RI Ke-8 Prabowo (hasil quick count Pilpres 2024, pungkas Ketua Umum APKLI Perjuangan dan Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI).