Gunung Semeru yang berada di ketinggian 3.676 mdpl terus mengeluarkan awan panas longsor dengan amplitudo 25 mm dan gempa 386 detik pada Senin.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian di Gunung Sawur dalam laporan tertulisnya mengatakan bahwa aktivitas Gunung Semeru pada periode pengamatan 5 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Semeru mengalami suhu panas. longsoran awan. dengan amplitudo 25mm berpengalaman dan gempa berlangsung 386 detik.
Berdasarkan pantauan seismik enam jam hari ini, Gunung Semeru juga mengalami 29 kali erupsi dengan amplitudo 11 hingga 22 mm dan durasi gempa 65 hingga 120 detik.
Aktivitas Semeru juga terekam selama enam kali gempa dengan amplitudo 1-8 mm dan durasi 50-140 detik, gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh.
“Pengamatan secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas, terpantau asap kawah putih tipis hingga sedang yang memanjang hingga 500 meter dari puncak, kemudian angin barat daya yang lemah,” ujarnya. Status Gunung Semeru meningkat dari Level III (Awas) menjadi Level IV (Awas) per pukul 12.00 WIB pada 12/04/2022, mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk diikuti masyarakat.
Ia menjelaskan, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak itu, masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari sempadan sungai (sungai sempadan) menurut Besuk Kobokan, karena perluasan awan panas dan aliran lahar dapat menimpa mereka hingga jarak 17 meter. kilometer dari atas.
Masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan ketapel (bohlam).
Kemudian waspadai kemungkinan longsoran awan panas, aliran lahar dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang meletus di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sati, serta lahar. di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.