PUSARAN.CO – Wakil Ketua Badan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Prof. Dr. Amb. H. Bachtiar Aly, MA mengungkapkan bahwa pegangan hidup seluruh rakyat Indonesia dalam berbagai bidang adalah Empat Pilar MPR.
Empat Pilar tersebut adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
“Jadi rakyat Indonesia tidak perlu mencari-cari kemana-mana lagi, semuanya ada lengkap di Empat Pilar. Ada hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama dan hubungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Hal tersebut disampaikan di hadapan lebih dari 200 anggota dan pengurus Forum Kebhinnekaan dan Kesatuan Bangsa (FK2B) serta masyarakat umum dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI pada Minggu (28/04/2019) di Aula Kantor Desa Rawakalong, Bogor, Jawa Barat.
Dalam paparannya, Bachtiar Aly menekankan bahwa untuk memahami keseluruhan dari Empat Pilar terutama konstitusi bangsa atau UUD NRI Tahun 1945, rakyat Indonesia mesti memahami inti dari setiap alinea pada Pembukaan UUD.
Inti dari alinea tersebut di antara lain yakni mulai dari hak asasi manusia (HAM) yang bersifat universal, Indonesia sebagai bangsa pejuang, Indonesia sebagai bangsa yang bertuhan, dan tujuan nasional serta rumusan Pancasila. “Jadi jangan remehkan Pembukaan UUD kita karena itu inti hidup bangsa Indonesia harus dipahami dengan betul terutama untuk generasi muda Indonesia,” dirinya menambahkan.
Memahami dan tidak meremehkan Pembukaan UUD, lanjut Bachtiar Aly, sangat penting di tengah-tengah bangsa Indonesia menghadapi banyak sekali tantangan baik tantangan dari dalam maupun tantangan global yang sangat berpotensi melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Namun, patut disyukuri, saya rasa seluruh rakyat Indonesia termasuk rakyat di desa Rawakalong dan saya sangat tahu betul itu sudah sangat memahami. Sebagian besar dari mereka sudah mengerti dan memahami Empat Pilar terutama Pancasila bahkan sudah mengamalkannya mungkin tanpa mereka sadari dan juga dengan kesadaran diri. Buktinya sampai sekarang NKRI tetap tidak tergoyahkan walaupun banyak sekali hambatan, bangsa ini sudah lalui itu semua,” ujarnya.
“Intinya, pemahaman kita dan pengamalan kita soal Pancasila hanya harus dijaga saja dan dirawat dengan baik dengan segala upaya yang ada. Menjaga, merawat dan terus mendalami Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa lainnya adalah tanggung jawab kita semua rakyat Indonesia dengan saling mendukung satu sama lain sebagai bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia,” tandasnya.
Disamping itu pakar komunikasi politik ini juga menyampaikan bahwa sebagian materi Sosialisasi Empat Pilar MPR berisi sejarah bangsa Indonesia. Karena itu, mengikuti Sosialisasi Empat Pilar bisa menyegarkan ingatan masyarakat terhadap sejarah perjuangan bangsa sekaligus mempertebal rasa cinta terhadap bangsa Indonesia.
Ia mengatakan, MPR sudah melakukan kerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat untuk melakukan sosialisasi. Mulai dari masyarakat di lingkungan RT, RW, sekolah, organisasi masyarakat (ormas), hingga organisasi profesi dan kelompok masyarakat yang lain.
“Kita tidak mungkin mencintai Indonesia kalau kita tidak mengenalnya dengan baik. Inilah salah satu fungsi kegiatan sosialisasi, mengenalkan sejarah bangsa kepada masyarakat, agar timbul perasaan cinta yang makin besar kepada bangsa dan negara,” pungkas Bachtiar Aly.(rls)