Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten mengungkap banyak pemuda Tanah Jawara menjadi admin judi online (judol) di luar negeri.
Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Septo Kanaldi mengatakan pemuda bekerja sebagai operator judol tengah menjadi perbincangan hangat.
“Terutama yang sekarang ramai itu operator judi online,” ucap Septo.
Menurut Septo, ada dua negara tetangga yang menjadi tujuan ketika bekerja sebagai admin judol. “Anak muda itu rata-rata tujuannya ke Kamboja serta Vietnam,” ucap Septo.
Kendati demikian, dia belum dapat memastikan jumlah pemuda Banten yang bekerja sebagai operator judol.
Karena, kata Septo, pemuda tersebut bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal menggunakan visa wisata.
“Jumlahnya tidak terdata, karena ilegal. Rutenya ke Filipina dahulu tidak langsung ke sana (Kamboja atau Vietnam),” ungkap dia.
Septo menjelaskan pihaknya mengetahui fakta tersebut dari laporan nota diplomatik negara bersangkutan.
“Jadi, di situ baru kami tahu bahwa ada warga negara yang bermasalah di tempat itu,” tutur Septo.