Dita (23) warga Cilegon bersama keluarganya antusias menyaksikan tradisi Seba Baduy yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali.

Ia bersama ayah dan ibunya bertolak dari Cilegon sekitar pukul 13.30 WIB. Ketiganya juga menyempatkan untuk menyaksika rangkaian acara sakral Seba Baduy hingga selesai.

Ini kali pertama Dita dan keluarganya menyaksikan Seba Baduy. Rasa penasaran yang tinggi membuat ketiganya tergerak untuk datang ke Kota Serang.

Baca Juga

“Saya dari Cilegon jam 13.30 WIB berangkat sama ibu dan ayah, pengen nonton pertunjukannya, ini baru pertama kali,” ujarnya saat ditemui di Gedung Negara Provinsi Banten, Sabtu (3/5/2025) malam.

Dari Seba Baduy, Dita dan keluarga banyak belajar tentang kebiasaan Urang Kanekes yang patut ditiru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari ketertiban, menjaga dan melestarikan alam dan lainnya.

“Saya banyak belajar dari Urang Kanekes Baduy saat Seba, ternyata mereka natural, jalan kaki tanpa alas kaki kaya engga nyangka aja terus tertib orangnya,” ungkapnya.

Pengunjung lainnya, Intan (37) asal Kota Serang memboyong suami dan kedua anaknya. Ia sudaj dua kali datang ke acara Seba Baduy.

Menurutnya, banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dari Urang Kanekes Baduy sekaligus sebagai pembelajaran untuk anaknya agar lebih mencintai alam dan melestarikannya.

“Saya udah 2 kali liat acara Seba Baduy, ini bagus buat edukasi ke anak tentang budaya Baduy teurtama terkait cinta sama alam, tidak merusak bumi dan lainnya,” jelasnya.

Intan berharap ke depan Seba Baduy bisa lebih meriah lagi serta banyak melibatkan kasepuhan lainnya yang ada di Banten.

“Harapannya semoga ke depan lebih meriah lagi dan masyarakat lebih antusias,” harap Intan.

Gubernur Banten, Andra Soni menyampaikan bahwa Seba Baduy bukan sebagai tontonan belaka melainkan sebagai tuntunan.

“Kita jadikan ini bukan sebagai tontonan tetapi sebagai tuntunan,” Kata Gubernur Andra.

“Mereka datang membawa pesan tentang alam, harmoni dengan alam dan mereka membawa pesan tentang bagaimana kita bisa terus menjadi saudara, menjaga persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

Sebagai informasi, Seba Baduy Tahun 2025 disebut sebagai Seba Gède (Seba Besar) dengan jumlah Urang Kanekes Baduy sebanyak 1.769 orang terdiri dari Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Dari jumlah tersebut, 69 orang diantaranya berasal dari Baduy Dalam.

Sementara itu, jumlah Urang Kanekes Baduy yang baru pertama kali melaksanakan Seba Baduy sebanyak 145 orang.