Pusaran.co – Lembaga Pendidikan Journalist Boarding School (JBS) menjadi pusat penelitian calon Doktor Ilmu Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Provinsi Lampung untuk disertasi program pascasarjana.
Adalah Hadi Prayogo, salah satu mahasiswa program pascasarjana UIN Raden Intan Lampung yang tertarik akan penerapan manajemen pendidikan jurnalistik profetik di JBS yang berada di Kota Cilegon, Banten.
Hadi yang juga diketahui merupakan editor in chief pada media Sriwijaya Post itu, tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penerapan manajemen pendidikan jurnalistik profetik di JBS sebagai bahan disertasi doktoralnya.
Menurut Hadi, ketertarikannya tersebut lantaran JBS merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang menerapkan manajemen pendidikan jurnalistik profetik di Indonesia.
“Yang membuat saya tertarik, karena ini hal yang baru, penerapan manajemen pendidikan jurnalistik profetik lewat lembaga pendidikan yaitu di JBS, ini baru satu-satunya di Indonesia, bahkan di Asia,” kata di sela diskusi bersama masyarakat pers di JBS, Cilegon, Sabtu (1/10/2022).
Hadi menuturkan, penelitian tersebut bermaksud untuk meneliti sejauh mana implementasi manajemen pendidikan di JBS yang mengusung program pendidikan jurnalistik profetik yang memadukan ilmu jurnalistik dan ilmu agama.
“Ini sangat menarik, karena JBS menerapkan kurikulum yang seimbang antara ilmu jurnalistik dan ilmu agama, dan para siswanya diwajibkan menginap dengan pola pondik pesantren, yang memiliki visi untuk mencetak wartawan yang mewarisi sifat Nabi yang Sidik, Tabligh, Amanah dan Fatonah,” ujarnya.
Masih kata Hadi, pola manajemen pendidikan jurnalistik profetik yang diterapkan di JBS tersebut sangat tepat dalam dunia jurnalistik yang saat ini masuk dalam era disrupsi.
“Saya kira ini panduan yang lengkap. Karena kurikulum jurnalistik profetik yang diterapkan di JBS ini, sangat sesuai dengan pokok pikiran pers baik dalam Undang-undang Pers maupun Kode Etik Jurnalistik (KEJ),” tuturnya.
Untuk diketahui, JBS yang menerapkan manajemen pendidikan jurnalistik profetik ini lahir dari ide serta berangkat dari keprihatinan pendirinya yakni tokoh pers Banten, Firdaus yang juga Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), bersama kawan-kawannya yang tergabung dalam Yayasan Akademi Media Nusantara (AMN), terhadap praktik jurnalistik yang berkembang di era disrupsi saat ini.
Selain melakukan penelitian di JBS terkait penerapan manajemen pendidikan jurnalistik profetik, Hadi juga menggelar diskusi bersama wartawan yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten dan para pemilik media siber di SMSI Banten.
Diskusi tersebut juga dihadiri langsung oleh Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus yang juga merupakan founder JBS, Ketua PWI Banten Rian Nopandra beserta Ketua PWI Kabupaten/Kota, Ketua SPS Banten, Wiri Astuti, serta Ketua SMSI Banten Lesman Bangun beserta jajaran Ketua SMSI Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.(**)