(Antara News)
BOGOR – Kendati pilihannya untuk cawapres pada Gibran Rakabuming Raka banyak dicemooh dan dihujat, Prabowo Subianto tetap percaya diri alias pe-de..
Capres nomor urut 2 itu membandingkan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, dengan Jenderal Soedirman saat Konsolidasi Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
“Saudara-saudara, ada yang mengatakan wakil yang saya pilih terlalu muda, padahal panglima besar kita (Jenderal Soedirman) waktu perjuangan umurnya 29 tahun mimpin perang lawan penjajah, mampu,” ungkap Prabowo saat pidato di hadapan ribuan pendukungnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa dirinya sempat dihadapkan dengan dua pilihan cawapres. Tetapi saat itu ia putuskan untuk memilih Gibran, pemuda berusia 36 tahun.
“Saya katakan saya yang pilih, saya yang minta, saya yang memilih, tidak ada itu dinasti dinastian. Kalau dinasti merah putih apa salahnya. Kalau keluarga memberi anak anaknya untuk Republik apa salahnya. Kita harus bersyukur ada keluarga memberi anak-anaknya untuk negeri Ini,” paparnya.
Ia kemudian menceritakan sempat menjadi komandan kompi termuda, menjadi komandan batalyon termuda, dan jenderal termuda saat berkarir di TNI.
“Mas Gibran jangan ragu-ragu, kau harus bangga dengan orang tuamu. Bagaimanapun Solo ini pusat negara, pusat kekuasaan, jadi orang Solo ini pandai berpolitik. Banyumas gudangnya tentara. Jadi saya terpaksa belajar dari orang Solo, tapi cita-citanya masih sama berbakti pada negara dan bangsa,” kata Prabowo.
Konsolidasi Tim Pemenangan Prabowo-Gibran bertajuk ‘Waktunya Indonesia Maju’ ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju. (*)