Tim gabungan Brimob dan TNI menyisir jalur-jalur rawan kejahatan. (Ist)
JAKARTA – Polri sebagai pengendali pengamanan mudik Lebaran 2023 menyiapkan satuan tugas pengamanan khusus untuk jalur-jalur rawan tindak kejahatan seperti begal dan penodongan.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan pada wilayah-wilayah yang potensial terjadi tindak pidana begal, penodongan, dan sejenisnya telah disiapkan satgas pengamanan gabungan dari Brimob, reserse, dan TNI.
“Tim khusus ini telah siap untuk melakukan penyisiran di wilayah-wilayah mudik yang rawan kejahatan,” kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Senin.
Polri secara resmi memulai operasi pengamanan mudik Lebaran 2023 bersandi Operasi Ketupat 2023 dengan melaksanakan apel gelar pasukan di Silang Monas, Jakarta. Apel serupa juga dilaksanakan serentak di polda se-Indonesia.
Dalam operasi ini, kata Kapolri, dikerahkan 148.261 personel gabungan terdiri atas TNI, Polri, kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, satpol PP, dinas perhubungan, dinas kesehatan, pramuka, dan mitra kamtibmas lainnya.
Personel tersebut ditempatkan di 2.787 posko yang terdiri atas 1.857 pos pengamanan yang berfungsi sebagai pusat informasi, pengaturan, dan rekayasa arus lalin, serta memastikan keamanan maupun ketertiban pada objek wisata, pusat perbelanjaan, dan pusat keramaian lainnya.
Sebanyak 713 pos pelayanan yang berfungsi untuk tempat istirahat pengemudi, manajemen rest area, pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis, dan berbagai layanan lainnya.
Selain itu, disebar ke 217 pos terpadu yang berfungsi untuk pusat kendali operasi serta terintegrasi bersama pemangku kepentingan terkait yang dilengkapi dengan command center.
“Kami telah menurunkan tim untuk melaksanakan pengamanan dan pengawalan,” kata Sigit.
Dengan kehadiran pos-pos pelayanan dan pengamanan, jenderal bintang empat itu mempersilakan masyarakat yang mendapatkan informasi atau mengalami gangguan keamanan untuk melapor ke posko-posko tersebut.
“Nanti kami akan tindak lanjuti (laporan),” kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Dengan segala persiapan di seluruh wilayah yang dilewati pemudik, baik itu jalur tol maupun nontol, diharapkan betul-betul dijaga dan dikawal dengan baik.
Meski demikian, masyarakat yang hendak mudik diimbau untuk gunakan jalur-jalur yang sudah disiapkan untuk dilintasi. Dengan demikian, kata Sigit, tidak tidak tersesat yang berdampak menambah pajang rute perjalanan.
“Jadi, rute tol itu sudah dipersiapkan, jalur nontol arteri sudah dipersiapkan, di situ ada pos-pos pelayanan yang nantinya menginformasikan sosialisasi terkait dengan informasi jalur yang ada. Apabila ada masyarakat yang mungkin pingin mengambil jalur lain, lebih baik turun dan menanyakan kepada petugas supaya tidak tersesat,” kata Sigit mengingatkan.
Kapolri meminta kepada seluruh jajarannya yang bertugas di lapangan untuk memberikan pelayanan apabila ada hal-hal yang ditanyakan oleh masyarakat. (*)