Jakarta – Dokter Madya Rutan Kelas I Cipinang Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta menghadiri kegiatan koordinasi Penguatan Program Penanggulangan TB pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan di Kantor IDI Cabang Jakarta Timur (22/08/2022).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan peran IDI untuk mengarahkan seluruh anggotanya untuk memberikan layanan TBC sesuai standar nasional di tempat praktiknya masing-masing dan melakukan pencatatan dan pelaporan terduga dan kasus TBC (SITB/WiFi TB).

Kegiatan yang juga dihadiri oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dan Organisasi Profesi (Ikatan Dokter Indonesia Jakarta Timur) ini dilakukan dengan menggunakan metode diskusi dengan pembahasan tentang perkembangan koordinasi terkait pemberian SKP dalam program TBC.

Baca Juga

dr. Helly selaku Wasor TBC Jakarta Timur menyampaikan bahwa dalam mencapai eliminasi TBC di Indonesia salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan IDI terkait pemberian reward SKP bagi dokter di fasyankes yang memberikan pelayanan TBC sesuai dengan standar.

Dalam diskusi tersebut, dr. Asri menyampaikan permasalahan di DPM/Praktek swasta yaitu mendiagnosa pasien tidak sesuai standar, hanya menggunakan rontgen dan tidak menggunakan BTA, Terapi pengobatan tidak sesuai standar, DPM tidak memfollow-up pasien jika tidak datang Kembali, Tidak melakukan investigasi kontak erat serumah jika ditemukan pasien positif, Tidak ada RR untuk membuat pelaporan, DPM mengantar langsung laporan ke PKC serta Kesulitan mengakses obat.

Dokter Madya Rutan Cipinang, Yulius Sumarli juga menyampaikan pendapatnya mengenai SKP yang diberikan dari ranah C/ pengabdian masyarakat. Form 1: Nama pasien, identitas pasien, cek list tergantung opsi pilihan program TB yang diambil Klinik/DPM baik diagnosis, pengobatan, laporan. Verifikasi: form rekap/TB06/TB03 dari SITB/WiFi TB.

Pada pertemuan ini diperoleh kesimpulan bahwa Keberhasilan Pencapaian Program, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TBC di fasyankes sangat bergantung pada kebijakan, dedikasi, kerja keras dan kemampuan para penyelenggara pelayanan serta komitmen bersama untuk mencapai hasil maksimal yang berkualitas dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur bersama dengan IDI Jakarta Timur untuk selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan intens sesuai dengan pokok-pokok pada pembahasan kegiatan ini untuk melaksanakan, menindaklanjuti, serta melakukan monitoring evaluasi.

(Red)