pusaran.co – Ketua DPRD Banten Andra Soni berkomitmen akan memperjuangkan hak-hak disabilitas agar turut berpartisipasi mewujudkan lingkungan yang inklusif. Hal ini sebagai bentuk kepedulian DPRD Banten terhadap disabilitas.
“Kami di DPRD akan memperjuangkan hak bagi disabilitas, terlebih mengenai kuota tadi sebagaimana sudah diatur oleh peraturan, sudah ada Undang-undang juga,” ungkap Andra.
“Nanti akan saya mintain data pada setiap dinas-dinas terkait untuk ketersediaan dan penempatan tenaga kerja bagi disabilitas,” imbuhnya.
Bukti dari dukungan tersebut, lanjut Andra, DPRD dan Pemprov Banten telah membahas Peraturan Daerah tentang Disabilitas.
“Ini bukti bahwa kami di DPRD sangat konsern terhadap mereka. Mereka harus hadir di tengah pembangunan di Provinsi Banten,” tegasnya.
Sebelumnya pendiri Komunitas Teman Motret Muntazir mengapresiasi atas bentuk dukungan yang diberikan kepada Komunitas Teman Motret oleh Pemprov Banten dan DPRD. Sehingga komunitas ini dapat menggelar pameran hasil foto di Pendopo Gubernur beberapa waktu lalu. Selain itu, dalam kesempatan tersebut ia juga menyampaikan rencana program kegiatan dari Komunitas Teman Motret.
“Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPRD yang telah memberikan support kepada kami. Selain itu, kami ingin berkonsultasi terkait program-program kedepannya,” kata pria yang akrab disapa Mumu.
Mumu menambahkan, agar tersedianya masa orientasi berkerja bagi disabilitas dengan memfasilitasi pendampingan selama waktu yang ditentukan.
“Sebab hal itu sangat dibutuhkan dapat membantu proses adaptasi dengan lingkungan yang baru,” tegasnya.
Untuk diketahui komunitas Teman Motret merupakan perkumpulan disabilitas di provinsi Banten yang memiliki hobi sama yakni fotografi. Bahkan karya dari Bu komunitas ini sudah ditampilkan dalam pameran di pendopo Gubernur KP3B belum lama ini.
Rumah Singgah
Keberadaan rumah singgah di sekitaran RSUD Banten di Kota Serang dianggap menjadi kebutuhan yang mendesak dan harus direalisasikan oleh Pemprov Banten. Hal itu menyusul banyaknya keluhan dari keluarga pasien yang keluarganya di rawat di RSUD Banten.
“Untuk kesehatan itu soal rumah singgah sangat mendesak,” ujar Ketua DPRD Banten Andra Soni, belum lama ini.
Andra menyebut, sejauh ini lembaga DPRD banyak mendapatkan masukan dari masyarakat di wilayah perbatasan yang terkendala saat menghantar keluarganya berobat ke RSUD Banten. Karena sejauh ini keluarga pasien yang datang dari wilayah selatan Banten misalnya harus menginap di rumah-rumah warga.
“Banyak keluhan dari keluarga pasien yang mendapatkan rujukan ke RSUD Banten meminta adanya rumah singgah,” lanjutnya.
Oleh sebab itu Andra mendesak kepada dinas kesehatan agar merealisasikan pembangunan rumah singgah di dekat RSUD Banten. Dengan demikian setiap pasien rujukan dari wilayah terjauh di Banten dapat terlayani optimal.
“Kami berharap kehadiran rumah singgah ini segera direalisasikan oleh eksekutif,” tegasnya .(ADVERTORIAL)