JAKARTA – Hasil survei Polmatrix Indonesia, elektabilitas Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tertinggi yakni 25,1 persen, melampaui Ganjar Pranowo (24,0 persen) dan Anies Baswedan (19,5 persen).
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyebut, peta politik pencapresan akan didominasi perebutan posisi unggul antara Prabowo dan Ganjar.
“Prabowo bisa mengalahkan Ganjar jika keduanya maju sebagai capres, sedangkan Anies melorot elektabilitasnya,” ujar Dendik Rulianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Analisis data Dendik Rulianto, dukungan publik membuat Prabowo makin yakin untuk maju sebagai capres, dan menjadi magnet bagi partai-partai di luar koalisi PDIP.
Sejauh ini, baru Gerindra dan PKB yang tetap pada komitmen mengusung Prabowo, tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Golkar yang memimpin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) disebut-sebut bakal bergabung setelah PPP merapat ke PDIP.
“Upaya membentuk koalisi besar sedikit terhambat dengan manuver PDIP mencapreskan Ganjar, terbukti dari lepasnya PPP yang turut mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar,” ujar Dendik menjelaskan.
Di luar tiga besar, papan tengah bursa capres masih dikuasai oleh nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (4,8 persen) dan Ridwan Kamil (4,5 persen). Kejutan terjadi dengan menanjakknya elektabilitas Puan (4,0 persen) hingga menggeser Sandiaga Uno (3,6 persen).
Berikutnya ada Erick Thohir (2,5 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,5 persen), Airlangga Hartarto (1,3 persen), dan Mahfud MD (1,0 persen).
“Kejutan lainnya adalah masuknya nama putra sulung Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1,0 persen),” kata Dendik.
Sisanya menempati jajaran papan bawah, seperti Andika Perkasa (0,7 persen), Yenny Wahid (0,6 persen), Susi Pudjiastuti (0,5 persen), dan Muhaimin Iskandar (0,5 persen). Nama-nama lain totalnya 0,4 persen, dan sebagian menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,6 persen.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada tanggal 5—12 Mei 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Seturut tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024 oleh KPU, pencalonan presiden dan wakil presiden dijadwalkan mulai 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR RI atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024 harus memiliki dukungan parpol/gabungan parpol yang sedikitnya memperoleh 115 kursi di DPR RI atau parpol/gabungan parpol Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah sekurang-kurangnya 34.992.703 suara. (*)