Depok, Jawa Barat – Forum Akademisi Indonesia ( FAI ) yang saat ini genap berusia enam tahun tetap berkomitmen dan konsisten turut mencerdaskan bangsa sebagai sumbangsih kalangan akademisi, khususnya bagi kemajuan pendidikan anak-anak dari kalangan yang tidak mampu.
Dalam keterangan resmi di Depok Jawa Barat, Jum’at (7/5/2021), Sekjen FAI Eni Heni Hermaliani mengemukakan, FAI lahir dari gagasan para tokoh bangsa dan akademisi lintas generasi yang peduli bagi kemajuan pendidikan anak bangsa.
Pernyataan Sekjen FAI itu dikemukakan menjelang acara buka puasa bersama anak yatim piatu dan dhuafa dalam rangkaian program “Berbagi Ramadhan” yang dilaksanakan di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Pada kesempatan itu para pengurus FAI menyerahkan bingkisan secara simbolis kepada beberapa anak yatim dan dhuafa yang selama ini mendapatkan bantuan beasiswa dari FAI. Beasiswa itu sendiri diperoleh dari para donatur yang peduli pendidikan anak-anak kalangan tidak mampu.
FAI itu sendiri dideklarasikan pada 23 Mei 2015 di kampus Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta dengan Ketua Umum Dr. Indra C. Uno, MBA, seorang ahli manajemen strategis dari Universitas Indonesia. Salah satu penasehat FAI adalah ekonom yang juga dikenal sebagai pengamat politik ekonomi Dr. Ichsanuddin Noorsy, BSc, SH, MSi.
Acara deklarasi dihadiri beberapa akademisi dan tokoh bangsa serta kalangan profesional yang sepakat berikrar bersama membangun paradigma keilmuan untuk mencerdaskan bangsa.
Menurut Sekjen FAI, pihaknya ingin terus berbagi dan menginspirasi masyarakat untuk tetap bisa membangun kebersamaan dalam membantu anak-anak yatim dan dhuafa agar mereka kelak bisa berkarya dan bermakna untuk masyarakat.
“Kami berharap kegiatan pemberian beasiswa bagi anak yatim dan anak-anak dari kalangan orangtua yang tidak mampu dapat terus dilakukan. Bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi mereka,” katanya. (*/red)