PUSARAN.CO – Dengan menggandeng lembaga Dompet Dhuafa, Perkumpulan Urang Banten (PUB) memastikan membantu korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak yang terjadi 1 Januari 2020 lalu. Bantuan tidak hanya soal teknis evakuasi korban bencana alam dan penanganan darurat di pengungsian, tetapi lebih jauh dari itu adalah penanganan masalah pasca bencana, yaitu kesulitan tempat tinggal karena banjir bandang telah meluluhlantahkan rumah-rumah warga.
“Kami sudah MoU (Memorandum of Undestanding, red) dengan Dompet Dhuafa, dimana ada bencana alam di Banten, PUB dan Dompet Dhuafa akan kerja bareng. Secara teknis di lapangan penanganan bencana akan diurus oleh Dompet Dhuafa yang sudah terlatih menangangi korban bencana.
Sementara PUB akan menyusun konsep dan mencari financial. PUB akan menggunakan seluruh jaringannya untuk membiayai itu,” ujar Haji
Hasan Gaido, Bendahara Umum Perkumpulan Urang Banten (PUB) saat meninjau langsung Posko Bersama Dompet Dhuafa dan PUB di Pondok Pesantren Darul Mustafa, Sabtu, 4 Januari 2020.
Pemilik usaha Gaido Group ini datang ke lokasi bencana ditemani Haji Anang Rachmatullah dan Haji Ade Armando, keduanya adalah Wakil Ketua PUB Pusat. Hadir pula dalam kesempatan itu, Ketua PUB Lebak, Haji Pepep Faisaluddin ditemani beberapa orang pengurus.
Sementara itu, Ketua PUB Pusat, Haji Taufiqurahman Ruky masih berada di luar negeri dan akan segera datang ke Lebak setibanya nanti di dalam negeri.
Kedatangan rombongan PUB disambut Pimpinan Ponpes Darul Mustafa, KH Omik Madromi dan perwakilan Dompet Dhuafa, Ahmad Sofik. Dalam kesempatan itu, rombongan PUB menyerahkan bantuan berupa 250 box nasi siap saji, ratusan kain sarung, sabun mandi, sabun cuci, roti, pampers, makanan kaleng (sarden), dan beberapa barang lainnya.
“Ini bantuan awal, Senin nanti (lusa, red) akan kita kirim bantuan logistic yang lebih besar, termasuk tim dokter untuk menangani kesehatan yang mengancam pasca banjir,” ujar pria yang saat ini menjabat Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC) tersebut.
“Tadi saya sudah cek ke dapur umum, ternyata kekurangan kompor. Saya langsung share informasi ini ke berbagai whatsapp di HP saya. Mudah-mudahan Senin besok sudah ada yang mau bantu kirimkan kompor. Ini mungkin tak terfikirkan oleh lembaga lain yang membantu para korban, mudah-mudahan bisa segera kita bantu,” imbuhnya usai mengelilingi areal pondok pesantren yang menjadi posko utama tersebut.
Diungkapkan Hasan Gaido, bagi PUB problem kemanusiaan akibat bencana alam bukan sekadar menangani evakuasi korban dan masalah-masalah teknis di pengungsian, tetapi jauh dari hal itu juga tentang masa depan para korban pasca bencana, khususnya tempat tinggal.
“Alhamdulillah dilancarkan oleh Allah SWT, kita tidak mesti pusing nyari tempat untuk membangun hunian sementara para korban bencana yang kehilangan rumah. Pak Kyai sudah mengikhlaskan lahan di pondok pesantren ini untuk dibangun rumah sementara bagi para pengungsi. Insya Allah akan kita bangun bangunan setengah badan dengan rangka dari baja ringan. Nanti di dalamnya disekat menjadi kamar-kamar kecil. Jika para pengungsi sudah memiliki tempat tinggal kembali, bangunan bisa kita hibahkan kepada pesantren. Insya Allah ini berkah, pengungsi terbantu, pesantren juga terbantu. Mudah-mudahan Allah memudahkan,” imbuhnya diamini Haji Anang Rachmatullah dan Haji Ade Armando.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Mustafa, KH Omik Madromi bin Sobirin mengiyakan. Kata dia, pihak Ponpes sudah menyediakan dua lokasi tanah di bagian atas Aula Pondok dan bagian bawah untuk dibangunkan sementara hunian yang layak bagi korban bencana banjir dan longsor yang mengungsi. Bukan hanya itu, pihaknya juga sudah meliburkan seluruh santrinya hingga Senin 13 Januari 2020 mendatang karena seluruh areal Ponpes digunakan untuk Posko Bantuan Kemanusiaan PUB dan Dompet Dhuafa.
“Padahal, mestinya hari Senin lusa, santri sebanyak 400 orang harus sudah kembali tanpa kecuali. Karena dibutuhkan untuk penanganan korban bencana, kami putuskan kegiatan pondok diliburkan sampai pada Senin, 13 Januari mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Dompet Dhuafa, Ahmad Sofik menjelaskan bahwa ratusan korban bencana terus berdatangan ke posko kemanusiaan Dompet Dhuafa dan PUB di lokasi tersebut, khususnya dari daerah Kecamatan Cipanas dan Lebak Gedong. Hingga pukul 15.00 WIB, pada Sabtu 4 Januari kemarin sudah tercatat 400 orang korban bencana yang butuh penanganan segera.
“Per sore ini, sudah 400 orang korban bencana alam yang kami tangani di Posko ini. Kemungkinan malam akan bertambah. Kebutuhan nasi akan kami tambah untuk sore ini menjadi 600 bungkus sebab dipastikan jumlah korban yang butuh bantuan bertambah,” tuturnya.
“Alhamdulillah, kami bisa menyediakan makan tiga kali dalam sehari,” ujarnya di hadapan rombongan PUB.
Diungkapkan Sofik, sementara itu untuk mendata dan identifikasi korban dan kebutuhan para korban bencana, dua tim khusus dari Dompet Dhuafa telah diterjunkan ke lokasi sejak pagi hari. Rencananya, sore hari mereka akan kembali untuk melaporkan kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan.
“Dompet Dhuafa ini terdiri dari beberapa tim. Masing-masing tim bertugas sesuai kebutuhan masing-masing. Ada tim evakuasi, tim penanganan pengungsi, tim dokter, tim psikologi untuk pemulihan trauma bencana, dan tim teknis lainnya,” ujar Sofik.
Diungkapkan Sofik bahwa cara kerja Dompet Dhuafa tentu akan komprehensif saat terjun ke daerah bencana. Selain tim-tim yang diterjunkan diatas, ada pula tim khusus yang akan merumuskan program jangka panjang di daerah bencana. “Kegiatan apa yang akan dilakukan pasca bencana, tim ini yang akan merumuskan,” ujarnya. (Rls).