JAKARTA – Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berhasil membobol pertahanan emosi Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan, dalam Debat Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 edisi III di Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.
Menariknya, meskipun tema debat adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, dan geopolitik, Prabowo yang dianggap memiliki keunggulan sebagai Menteri Pertahanan malah terlihat kesulitan menghadapi serangan dari Anies dan Ganjar.
Menurut penilaian beberapa pengamat politik, termasuk Dr Muhammad Iqbal dari Universitas Jember, Gilang Gusti Aji dari Universitas Negeri Surabaya, dan Emrus Sihombing dari Universitas Pelita Harapan, Anies dan Ganjar Anies unggul dalam penguasaan materi, konsep strategi, dan komunikasi.
Pada debat sebelumnya, Anies tetap memimpin, sementara Ganjar semakin mendekati Anies, dan Prabowo belum mampu bangkit dari posisi juru kunci.
Pertarungan semakin sengit menjelang debat edisi V pada 4 Februari 2024, yang merupakan seri pamungkas untuk Pilpres 2024. Debat seri IV, pada 14 Januari 2024, akan menyajikan debat antarcalon wakil presiden (cawapres).
Pengamat politik Universitas Jember, Dr Muhammad Iqbal, mengkritik Prabowo yang terlihat sangat emosional, padahal itu baru dalam forum debat capres saja. Ia menilai pertanyaan dari panelis sangat berkualitas, relevan, dan penting terkait tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, dan geopolitik.
Ganjar, sebagai anak polisi yang berpengalaman merakyat, Anies, dengan latar belakang sipil murni, berhasil membobol pertahanan dan daya tahan emosi Menteri Pertahanan Prabowo.
Dalam debat, Anies menyoroti pentingnya responsif dan teknologi adaptif dalam sistem pertahanan, sementara Ganjar menekankan optimasi lembaga-lembaga seperti BSSN, LPDP, BRIN, dan Kepolisian Siber.
Sayangnya, Prabowo terlihat normatif dalam menjawab, sementara emosionalitasnya mencuat, merugikan fokus jawaban yang strategis dan konkret. Ganjar, dengan gaya pengkisah narasi, tampil lebih luwes dan taktis.
Anies juga menyoroti kebijakan food estate Prabowo, yang dinilai merusak kedaulatan lingkungan. Kritikan tajam juga dilontarkan terkait kepemilikan lahan oleh Prabowo.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya, Gilang Gusti Aji, menilai Ganjar tampil mengejutkan dengan konsep dan strategi yang lebih siap. Ganjar belajar dari debat sebelumnya untuk menunjukkan sikap yang jelas, mendukungnya dalam perebutan suara pemilih. (*)