Foto: Getty Immages
JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan 5.3 terjadi pada Minggu (22/1/2023) di wilyah Sulawesi Utara. Gempa yang mengguncang pukul 04.06 WITA itu tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut pusat gempa di 143 km tenggara Melonguane, Sulut, dengan kedalaman 10 km.
“Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” kata Daryono dalam keterangan tertulis.
Gempa bumi itu dipicu oleh deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Daryono.
Menurutnya, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Damau, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas III – IV MMI.
“Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah,” ujarnya.
Gempa ini dirasakan di daerah Kabaruan, Kepulauan Talaud dan Halmahera Utara dengan skala intensitas III MMI. “Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu,” tulisnya.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. BMKG menyatakan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Meski demikian, kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Periksa juga tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (*)