JAKARTA – Gempa dangkal berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang beberapa bagian selatan Pulau Jawa, Jumat (17/3/2023).
Gempa yang getarannya terasa kuat di barat daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terjadi akibat adanya aktivitas subduksi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat, menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,02 lintang selatan dan 109,75 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 141 km arah barat daya Bantul, pada kedalaman 43 km.
Warga DI Yogyakarta (DIY) yang tengah berada di rumah pada Jumat malam, berhamburan ke luar karena guncangan kuat. Warga yang tengah bersantai di teras rumah langsung beranjak dari tempat duduk karena merasakan getaran.
“Tiba-tiba atap bergetar. Langsung lari buka gerbang. Soalnya trauma gempa Bantul (2006),” ujar Syahrul.
Getaran gempa juga dirasakan oleh Sutriyati, warga Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.
Menurut dia, guncangan gempa dirasakan beberapa saat saat di desanya tengah terjadi angin kencang.
“Tadi langsung refleks pas mati listrik dan hujan angin,” kata dia.
Warga Kulon Progo, Sutarmi yang juga mengaku merasakan guncangan gempa cukup kencang.
“Terasa kencang sekali, sekitar 30 detik,” ujar dia.
Gempa mengguncang wilayah DI Yogyakarta pada Jumat (17/3) malam.
Melalui keterangan resminya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut gempa 5,2 magnitudo terjadi pada pukul 19.05 WIB.
Daryono menyatakan episentrum atau pusat gempa itu di laut berjarak sekitar 141 kilometer arah barat daya Kabupaten Bantul, DI. Yogyakarta pada kedalaman 43 kilometer.
Ia menyatakan gempa tersebut tak berpotensi tsunami. (*)