Gubernur Banten, Andra Soni mengajak masyarakat Banten untuk meneladani para ulama. Ulama sebagai pewaris nabi, ajaran dan teladan yang diberikan dapat menuntun untuk selamat dunia dan akhirat.
Hal itu diungkap Andra Soni di sela-sela kegiatan Haul ke-21 Abuya Bustomi dan Haul ke-1 Hj Enok Bahryah Binti Abuya Bustomi yang dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah Cisantri, Desa Curugbarang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Senin (5/5/2025).
Dikatakan Gubernur Andra, Abuya Bustomi merupakan ulama yang terkenal dengan keberanian dan karomah-Nya. Melalui haul yang dilaksanakan, diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana masyarakat untuk meneladani waliyullah.
“Semoga Allah SWT senantiasa menjadikan ilmunya terus mengalir sebagai amal jariyah dengan seraya memanjatkan doa bagi keselamatan dan kesejahteraan akan terlimpahkan kepada seluruh masyarakat Banten,” ucapnya.
Menurut Andra Soni, ketika para ulama-ulama besar yang ada di Provinsi Banten satu persatu wafat, maka masyarakat harus siap mengemban tugas mulia yang diajarkan para ulama. Mengamalkan dan menyebarkan ajaran agama Islam yang sejuk dan damai sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat, serta para ulama berikutnya.
“Termasuk ajaran yang telah diwariskan oleh Kyai Abuya Bustomi,” katanya.
Di depan ribuan santri, Andra Soni mengingatkan bagaimana saat ini umat Islam harus mampu membangun nilai-nilai peradaban Islam yang mulia, mendorong keberagaman yang ramah, dan makin memperkuat proses pemberdayaan masyarakat yang majemuk, kritis dan bertanggung jawab.
“Melalui momentum Haul Abuya Bustomi, marilah kita sebarkan ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia, pribadi yang santun toleran, dan kesalehan sosial sebagaimana diajarkan oleh beliau,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu perwakilan keluarga besar almarhum Abuya Bustomi, Jamaluddin mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Banten Andra Soni. Menurutnya, hal ini membuktikan jika peran ulama itu tidak bisa dipisahkan dalam pembinaan masyarakat yang maju.
Di mata Jamaluddin, Abuya Bustomi merupakan sosok ulama yang alim, karismatik serta mempunyai keilmuan agama yang dalam. Berdasarkan cerita yang Jamaluddin dapatkan langsung dari Abuya Bustomi, beliau mondok menjadi santri hampir 27 tahun.
“Selama itu, beliau khatam alquran sekitar 878 kali,” ucapnya.
Dikatakan, Abuya Bustomi merupakan sosok yang ikhlas dalam mengajar. Tidak hanya kepada para santrinya, ia juga mengajarkan masyarakat sekitar serta keluarga akan ajaran agama islam.
“Maka dari itu tidak heran jika sosoknya sangat disegani. Apalagi murid-muridnya juga banyak yang menjadi ulama besar,” pungkasnya.