Gubernur Banten, Andra Soni bersama Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/ BKPM Todotua Pasaribu pimpin Rapat Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Investasi PT Chandra Asri Alkali di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ BKPM Republik Indonesia Jl Gatot Subroto No. 44, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Andra Soni mengaku sangat menyayangkan kejadian atau insiden yang viral antara PT Chandra Asri dengan Kadin Kota Cilegon.

Baca Juga

Kepada wartawan, Andra Soni mengatakan, rapat fasilitasi yang dilaksanakan tegas mendukung komitmen realisasi investasi di Provinsi Banten untuk bisa berjalan baik dan tepat waktu. “Memberikan kebermanfaatan di wilayah Provinsi Banten khususnya Kota Cilegon,” ucapnya.

Menurut Andra Soni, untuk para investor ada relaksasi yg diberikan  oleh Pemerintah berupa tax holiday maupun Tax Allowance. Aturan pelaksanaannya diharapkan berdampak baik untuk ekosistem lokal.

“Jangan sampai Provinsi Banten tidak ramah investasi. Kita sosialisasikan aturan main yang sudah ada,” ucapnya.

Dikatakan, pada tahun 2024, Provinsi Banten merupakan peringkat kelima nasional untuk realisasi investasi, dan Pada tahun 2025 realisasi Investasi ditargetkan oleh Pusat sebesar Rp119 triliun. Guna mendukung upaya pencapaianya tentu dibutuhkan kerjasama kita semua, terutama dalam menciptakan iklim yg kondusif dlm berinvestasi.

“Insya Allah, ke depan tidak akan terjadi lagi insiden – insiden seperti yang kemarin terjadi,” pungkas Andra Soni.

Saat memimpin rapat, Wamen Investasi dan Hilirisasi/ BKPM Todotua Pasaribu mengatakan pertemuan itu menindaklanjuti surat Chandra Asri atas kejadian yang viral terhadap proyek Chandra Asri.

“Insiden ini cukup merisaukan terhadap kondisi investasi kita. Atas perintah Bapak Menteri saya melaksanakan konsolidasi  investasi PT Chandra Asri Alkali,” ucapnya.

Dikatakan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ BKPM mengambil alih pelaksanaan monitoring dalam memastikan kondisi investasi berlangsung kondusif. Investasi PT Chandra Asri Alkali termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di kawasan obyek vital.

Menurut Todotua, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi  menuju delapan persen, Indonesia membutuhkan realisasi investasi sekitar Rp13 ribu triliun. “Ini tantangan besar tapi disatu sisi potensinya cukup besar,” ucapnya.

Dirinya berharap, rapat fasilitasi yang dilaksanakan dapat menjadi model penyelesaian di provinsi lain secara nasional. Tidak hanya untuk Provinsi Banten.

Kepada wartawan, Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, Polri adalah bagian dari Satgas Percepatan Investasi. “Di wilayah Banten, kami adalah bagian Satgas Percepatan Investasi,” ucapnya.

Dikatakan, dengan adanya video yang viral, Polda Banten akan menurunkan tim dan akan melakukan upaya penyelidikan. “Apabila ada dugaan tindakan pidana apalagi mengganggu iklim investasi di negeri ini, tentunya akan kami lakukan upaya penyelidikan dan penyidikan. Kami proses secara hukum agar ada efek jera,” tegas Kapolda Banten.

Tampak hadir: Wali Kota Cilegon Robinsar, Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Manajemen PT Chandra Asri Alkali, serta Perwakilan Kadin Pusat dan Cilegon