Gubernur DKI Jakarta Budi Hartono memastikan stok beras sedang tergolong aman di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Hal ini dipastikan usai Heru mendampingi Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hassan saat meninjau PIBC pada Senin (7/11/2022). “Kami bersama Pak Menteri (Zulkifli) mengecek kepastian tersedianya beras medium untuk program KPSH,” sebut Heru di PIBC, Senin.
Usai pengecekkan, PT Food Station Tjipinang Jaya selaku BUMD DKI Jakarta bidang pangan dan Badan Pangan Nasional memastikan bahwa stok beras medium di PIBC tersedia. “Food Station (dan) Pak Arief sebagai Kepala Badan Pangan Nasional) memastikan bahwa itu (beras medium) sudah tersedia (di PIBC),” ujar Heru.
Heru juga telah memastikan ketersediaan beras medium di sana. Dalam kesempatan itu, eks Wali Kota Jakarta Utara tersebut juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Zulkifli karena telah membantu memastikan ketersediaan beras medium di PIBC. “Saya ucapkan terima kasih Pak Menteri sudah mem-backup ini sehingga kita tahu di sini semuanya sudah tersedia beras medium,” kata Heru.
Untuk diketahui, salah satu perbedaan antara beras premium dan medium adalah dari parameter beras kepala. Beras kepala adalah butir beras dengan ukuran lebuh besar 0,8 bagian dari butir beras utuh.
Beras kepala disyaratkan dalam standarisari beras karena menentukan tingkat keutuhan beras setelah proses penggilingan. Penggilingan yang terlalu keras akan menghasilkan butir patah dan menir yang banyak.
Dengan kata lain, akan ada butir beras seperti hancur atau dengan butiran yang lebih kecil ukurannya. Beras kepala disyaratkan minimal 85 persen untuk mutu beras premium dan minimal 75 persen untuk mutu beras medium. Selanjutnya, yang membedakan beras premium dan beras medium adalah kadar beras patah.
Butir patah adalah butir beras dengan ukuran lebih besar 0,2 sampai lebih kecil 0,8 bagian dari butir beras utuh. Ukuran ini berada pada kisaran antara beras kepala dan menir. Kandungan butir patah menunjukkan ketidakutuhan beras, atau beras terlihat seperti hancur.
Beras premium maksimal hanya boleh memiliki kadar butir patah 15 persen, sedangkan beras medium maksimal 25 persen.