PUSARAN.CO – Walikota Serang Syafrudin didampingi dengan Ketua TP PKK kota Serang berkesempatan hadir dalam kegiatan pembinaan posyandu tingkat kota serang tahun 2023, Kamis (16/02).
Diketahui saat ini terdapat sekitar 567 Posyandu di Kota Serang dan ditambah 1 Posyandu sehingga total seluruhnya terdapat sekitar 568 Posyandu, dengan jumlah kader yang ada di Kota Serang sekitar 3.287 kader di Kota Serang baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif.
Dalam kesempatannya, Walikota Serang Syafrudin menyampaikan bahwa kader posyandu Ini bekerja benar-benar ikhlas dan semangat, meskipun dengan keadaan honor yang cukup minim namun tidak menghambat kinerja yang dilakukan oleh kader posyandu Kota Serang.
“Honor dari pemerintah kota yang diterima oleh kader ini cukup minim, namun kader posyandu Kota Serang bekerja dengan semangat yang luar biasa,” ungkap Syafrudin.
Syafrudin juga menuturkan, selain honornya yang minim namun beban pekerjaan yang dilakukan cukup besar.
“Banyak pekerjaan yang dilakukan kader posyandu, Seperti pengentasan stunting gizi buruk kemudain terkait kematian ibu dan bayi, semenjak kandungan itu kader posyandu sudah benar benar menangani” ucap Syafrudin.
Syafrudin juga turut memberikan apresiasi kepada para kader posyandu dengan kerjasama dan kekompakan serta keikhlasan yang dilakukan kader posyandu,
“Pemerintah Kota Serang akan melakukan upaya agar bagaimana caranya, kesejahteraan kader posyandu ini bisa terus diberikan dan dilakukan,” ujar Syafrudin.
Menambahkan hal tersebut, Kepala DP3AKB Kota Serang Anthon Gunawan menambahkan bahwa kader posyandu kota serang merupakan ujung tombak masyarakat, karena kader posyandu kota serang terlebih dahulu mengetahui saat posyandu.
“Segala sesuatu terlebih dahulu diketahui saat posyandu melalui kader, sehingga pengentasan stunting, gizi buruk dan terkait kematian ibu dan bayi lebih dahulu bisa dicegah oleh kader saat posyandu,” tambah Anthon.
Anthon juga menambahkan hal yang sangat dikhawatirkan jika ibu-ibu masyarakat kota serang tidak ingin membawa anaknya keposyandu hingga tidak terpantau kondisi kesehatannya.
“Karena yang identik dengan munculnya stunting ini awalnya tidak ingin datang ke posyandu terlebih dahulu hingga angka kita tertinggi,” ucapnya.
“Jadi melalui kader semoga bisa mengajak kepada ibu ibu hamil, menyusui agar bisa dibujuk untuk hadir di posyandu,” sambung Anthon.(**)