BANDUNG – Jauh-jauh datang dari Indramayu ke Gedung Sate, Bandung, Pimpinan Pondok Pesantren Ma’had Al-Zaytun Panji Gumilang malah bungkam di hadapan tim investigasi bentukan Pemprov Jawa Barat yang memeriksanya.
Ketua Tim Investigasi Badruzzaman M Yunus menyebut Panji Gumipang belum memberi jawaban apa pun meski telah menghadiri panggilan untuk klarifikasi.
“Panji datang hanya untuk meminta waktu untuk mempersiapkan jawaban dari sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh tim investigasi,” kata Badruzzaman usai agenda pemanggilan terhadap Panji di Gedung Sate, Bandung, Jumat malam.
“Tadinya, kami ingin mengklarifikasi apa yang beredar di masyarakat dan di media, tapi nampaknya beliau itu minta waktu kepada kami untuk mempersiapkan jawaban yang akan kami pertanyakan,” katanya.
Badruzzaman menjelaskan tim yang dipimpinnya akan membuat laporan terkait pemanggilan Panji Gumilang. Menurut dia, pihaknya pun tidak bisa memaksa Panji untuk memberikan klarifikasi. Tim investigasi pun tidak memberi tenggat waktu bagi Panji untuk memberikan jawaban tersebut.
“Kami kan klarifikasi, nggak bisa memaksa, beliau tidak mau, ya, bagaimana?” kata Badruzzaman.
Sementara itu, sekretaris tim investigasi, Rafani Achyar, mengatakan pihak Ponpes Al-Zaytun hanya meminta daftar pertanyaan yang berisi empat poin untuk dijawab di kemudian hari. Rafani pun belum menyebut secara rinci pertanyaan tersebut karena bersifat sensitif.
Dalam agenda pemanggilan Panji itu, menurutnya, hadir pula tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Tetapi, Panji enggan menemui tim dari MUI Pusat itu dan hanya menghendaki untuk bertemu tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“MUI Pusat akan segera mengambil langkah, kalau ada jawaban dari pihak Al-Zaytun akan kami sampaikan ke MUI Pusat. Nanti, ada kemungkinan MUI Pusat mengundang Al-Zaytun,” ujar Rafani. (*)