Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang meningkatkan pemeriksaan terhadap hewan kurban menjelang Iduladha.
Pemkab juga memastikan hewan kurban yang beredar dalam kondisi sehat, karena beberapa minggu ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkanak Batang Syam Manohara saat ditemui usai pemeriksaan di Kandang Sapi Ridwan Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Rabu (12/6/2024).
“Bahwa hasil pemeriksaan tidak ada hewan sakit, mudah-mudahan tidak ada hewan kurban di Kabupaten Batang yang terkena penyakit,” kata Manohara.
Pengawasan dimulai dari tanggal 10 hingga 24 Juli 2024 sampai data keseluruhan hewan kurban tahun 2024 selesai.
Peningkatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban tersu digalakkan menjelang Iduladha, tapi yang lebih penting lagi yakni merebaknya kembali penyakit PMK di luar Kabupaten Batang.
“Beberapa bulan yang lalu ditemukan 2 ekor sapi di Kabupaten Batang terkena PMK, langsung dilakukan pemotongan juga saat terindikasi,” ungkapnya.
Hal ini membuat para peternak hewan kurban di Kabupaten Batang lesu, tidak berani menambah stok hewan karena takut sapi yang dibeli terkena penyakit PMK.
“Tidak hanya itu, peternak mengeluhkan menurunnya peminat masyarakat untuk melakukan kurban pada Iduladha tahun 2024, karena bertepatan dengan masuknya tahun ajaran baru pada anak-anak sekolah,” terangnya.
Masyarakat lebih fokus kepada anaknya terlebih dahulu sambil menabung kembali agar bisa berkurban tahun depannya.
Syam Manohara menyebutkan bahwa, pada persiapan hewan kurban tahun 2024 ini penjualan mengalami penurunan yang diprediksikan mencapai 30 persen tapi harga jualnya mengalami peningkatan 15 persen.
“Melihat data tahun lalu, jumlah hewan kurban untuk sapi berjumlah 3.008 ekor dan kambing berjumlah 2.080 ekor,” bebernya.