pusaran.co – Siang hari sebelum sholat Dzuhur di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, Senin (13/06), puluhan warga binaan yang beragama Islam mengikuti kegiatan pengajian.
Mereka membaca Alquran di Masjid Al Muhajirin Lapas Cilegon. Seluruh peserta antusias mengikuti kegiatan. Bagi mereka ini adalah salah satu cara untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal positif.
Salah satu peserta pengajian adalah warga binaan berinisial AR. AR yang berusia 25 tahun ini sama sekali belum bisa menghafal doa, dzikir, shalawatan, atau Alquran, bahkan membacanya tulisan aksara Arab saja diakuinya tidak bisa.
Namun, semua berubah justru ketika dia sudah masuk di dalam Lapas. Lapas tak seperti yang dia bayangkan sebelumnya. Di Lapas justru dia mendapatkan hidayah untuk merubah hidupnya agar lebih baik lagi dan lebih dekat kepada Tuhan.
“Saya merasa ilmu agama saya nol sama sekali. Terlebih untuk membaca Alquran. Di sini saya dibimbing oleh ustadz. Alhamdulillah Saya sekarang bisa hafal beberapa juz Alquran,” kata AR.
Pelaksanaan kegiatan pengajian rutin digelar setiap Senin. Tujuannya, untuk memberikan ilmu Keagamaan, Akidah, Tauhid, dan meningkatkan ketaqwaan beribadah bagi kepribadian Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Cilegon.
“Warga Binaan mendapatkan banyak pengetahuan dan ilmu agama. Salah satunya, melalui kegiatan pengajian ini. Kami berharap kegiatan ini tak hanya meningkatkan kemampuan mengaji, tapi juga dapat memperkuat keimanan,” ujar Kalapas Cilegon Sudirman Jaya saat meninjau kegiatan pengajian.
Menurut Kalapas, aktivitas pengajian di Lapas Kelas IIA Cilegon ini juga sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai Pancasila di dalam Lapas. Khususnya, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kegiatan ini terwujud berkat kerjasama yang baik dengan Majlis Mahabbah yang beralamat di lingkungan Serdag Baru, Kelurahan Kotabumi, Kota Cilegon. Dukungan yang kuat dari unsur pimpinan Lapas, serta sinergi dengan warga binaan juga membuat kegiatan ini dapat rutin digelar meski dalam kondisi Lapas yang memiliki keterbatasan.(Pik/Dede)