Samarinda – Potensi kekayaan budaya di Kalimantan sebagai salah satu ikon ibu kota baru, setelah sempat diberitahukan bahwa pemerintah akan menetapkan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebagai wilayah ibu kota baru Indonesia. Kalimantan sendiri dikenal sebagai wilayah yang memiliki kekayaan budaya yang cukup banyak, hal ini disampaikan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti.

“Kekayaan budaya di tanah Kalimantan tentu akan menjadi ikon ibu kota negara. Jadi, perlu kiranya kita mengenal lebih dalam ragam budaya ini, khususnya yang dimiliki oleh Kalimantan,” kata LaNyalla sesaat sebelum menuju bandara   APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (6/4/2021) pagi.

tak hanya itu, Suku Dayak merupakan suku yang unik yang ada di Indonesia yang terdiri dari lima hingga tujuh suku asli. Di antaranya adalah Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, Paser, Berau dan Tidung.

Baca Juga

“Suku-suku ini memiliki kebiasaan, adat, dialek, budaya serta wilayahnya sendiri. Asal muasal mereka erat kaitannya dengan dunia bahari sebagai nenek moyang bangsa ini,” kata LaNyalla.

Sebagaimana diketahui, suku ini memiliki enam rumpun yang terbagi ke dalam 405 sub-etnis. Uniknya, dalam keseharian mereka masih menggunakan bahasa yang masuk ke dalam kategori bahasa Austronesia di Asia.

“Inilah salah satu keunikan budaya di Kalimantan yang patut mendapat perhatian pemerintah dalam konteks pembangunan ibu kota baru di wilayah tersebut. Selain harus melestarikan, ibu kota baru juga harus mencerminkan nilai-nilai lokal yang merupakan representasi dari budaya lokal,” kata Senator Dapil Jawa Timur tersebut.

Sedangkan mengenai keyakinan, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu bilang mereka awalnya memiliki keyakinan tradisional Kaharingan. Namun, mulai banyak yang memeluk agama Islam dan Kristen pada abad ke-19.

“Kekayaan bangsa terhadap ragam budaya ini tidak seluruhnya dapat kita ketahui. Jadi, saya berharap kekayaan budaya di Kalimantan ini dapat dijadikan ikon ibu kota baru nantinya yang memiliki filosofi mendalam,” harap alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut. (*/cr7)

Sumber: dpd.go.id