Dar Es Salaam, Tanzania – KBRI Dar Es Salaam selenggarakan ‘the 2nd Indonesian Cultural Day‘ yang dihadiri oleh sekitar 150 orang dari berbagai kalangan untuk tingkatkan Promosi Indonesia di Tanzania, (29/05/2021).
Duta Besar Indonesia untuk Tanzania, Ratlan Pardede menekankan pada banyaknya persamaan kebudayaan Indonesia dan Tanzania yang tercipta melalui sejarah interaksi yang terjadi ratusan tahun lampau, antara lain hubungan antara batik dan kitenge (kain yang sangat popular di Afrika timur, termasuk Tanzania), penggunaan rempah-rempah, gaya musik tradisional.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kebudayaan kedua negara unik, namun memiliki banyak persamaan aspek yang dapat beresonansi dan berhibridisasi secara indah dengan satu sama lain,” ujarnya.
Wakil Menteri Informasi, Seni, dan Budaya Olahraga Tanzania menyampaikan bahwa hubungan bilateral RI-Tanzania sudah terbangun sejak lama. Indonesia merupakan salah satu negara Asia pertama yang membuka hubungan diplomatik dengan Tanzanua.
Beliau juga memberikan pengakuan pada kontribusi Indonesia dalam pembangunan Tanzania, di antaranya pendirian Farmers Agricultural Rural Training Center di Morogoro, Mkindo. Beliau juga menekankan besarnya potensi kerja sama di bidang sosial budaya dan pariwisata antara Indonesia dan Tanzania, serta mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Tanzanian Arts and Culture Festival. Kerja sama di bidang kebudayaan ini merupakan hal yang penting untuk memupuk kerja sama yang lebih jauh di antara masyarakat kedua negara.
Pertunjukan kebudayaan yang ditampilkan dalam ICD 2021 menekankan pada kolaborasi kebudayaan antara Indonesia dan Tanzania, antara lain kolaborasi tarian yapong oleh WNI dengan diiringi oleh dengan musik tradisional Tanzania.
Para hadirin juga dapat menyaksikan tarian manortor yang dibawakan oleh para peserta kursus Bahasa Indonesia di Tanzania, lagu-lagu daerah Indonesia (Keroncong Kemayoran, Yamko Rambe Yamko, dan Sik Sik Sibatumanikkam) yang dibawakan dengan gaya musik Tanzania yaitu Taarab dan Zulu, serta musik yang dibawakan oleh kelompok musik Tanzania dengan personel yang memiliki kebutuhan khusus.
Selain itu, dalam rangka memperkuat identitas dan solidaritas negara-negara ASEAN, komunitas Filipina dan Vietnam di Tanzania juga turut menyumbangkan pertunjukan kebudayaan, yaitu tari Singkil (Filipina), dan Áo dài fashion show (Vietnam).
Tidak lupa, para pengunjung juga menikmai sajian kuliner khas Indonesia yang disediakan, antara lain nasi kuning, mi goreng, soto ayam, es cincau, dan beragam jajanan pasar. Para pengunjung sangat menyukai beragam makanan tersebut, bahkan meminta sejumlah makanan untuk bisa dibawa pulang.
KBRI Dar es Salaam berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, dengan Tanzania dan negara akreditasi lainnya, yaitu Rwanda, dan Burundi. (*/cr2)