Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) laksanakan skrining Tuberkulosis (TBC) maupun pemeriksaan kesehatan gratis bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Tangerang, Rabu (19/3). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Imipas bersama Menteri Kesehatan untuk mengentaskan kasus TBC di Lapas. Apalagi, Indonesia kini menempati peringkat kedua dunia setelah India dalam hal jumlah pengidap TBC.

“Di Lapas, rasio penderita TBC itu 10 kali lebih banyak dibanding masyarakat dalam kondisi normal. Artinya, Warga Binaan perlu diberikan satu perhatian yang lebih karena kita sangat mengerti, Lapas terjadi overcrowded sehingga kepadatannya sangat tinggi dan risiko terpapar penyakit menular jauh lebih tinggi karena dalam suatu ruangan yang kecil diisi oleh orang yang lebih banyak. Belum penyakit lainnya,” terang Wakil Menteri (Wamen) Imipas, Silmy Karim.

Silmy juga menjelaskan risiko penularan penyakit bukan hanya terdapat antar Warga Binaan, tetapi juga pada petugas yang memberikan pelayanan dan keluarga yang berkunjung ke Lapas. Oleh karena itu, ia mengapresiasi perhatian khusus dari Kemenkes untuk masalah risiko kesehatan pada Warga Binaan sehingga harapannya menurunkan angka penyakit menular di Lapas.

Baca Juga

“Tadi ketika saya berjalan, ibu Veronica Tan, ibu Wamen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menyampaikan kepada saya bahwa 2/3 penduduk Indonesia adalah perempuan dan anak-anak. Makanya, mungkin ini idenya ada di Lapas Perempuan. Kalau kita berikan perhatian yang lebih kepada perempuan, Inshaallah negara juga sukses, anak-anaknya juga diberikan perhatian. Itu merupakan masa depan Indonesia,” ucap Silmy.

Pada kesempatan tersebut, Wamen Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menegaskan pemenuhan kesehatan bagi Warga Binaan harus terus diupayakan karena mereka memiliki hak kesehatan yang sama dengan warga negara lainnya. “Hari ini kita akan melaksanakan skrining TBC. Kita akan mengidentifikasi mereka yang terdiagnosis TBC. Nanti kita akan memberikan obat-obat bagi mereka yang erat dengan TBC. Kita juga akan mengecek pemeriksaan kesehatan gratis kepada Warga Binaan,” janjinya.

Sementara itu, Wamen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, menegaskan kementeriannya siap menjemput bola untuk memberdayakan Warga Binaan dengan meningkatkan kemampuan mereka selama menjalani pidana. “Yakinlah ini menjadi titik awal kita bersama agar memberdayakan ibu-ibu perempuan maupun perempuan atau anak-anak yang ada di sini. Kita berharap ke depan, kita ingin Warga Binaan tidak mengulang lagi apa yang diulang sebelumnya, tetapi punya tekad untuk perubahan (ke arah lebih baik),” ujar Veronica.

Skrining TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis ini mendapat dukungan dari Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemerintah Kota Tangerang. Selain itu, kegiatan kolaboratif tersebut diharapkan dapat diadaptasi di seluruh Lapas di Indonesia.