Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Palembang terus berupaya memberikan pembinaan kepribadian bagi warga binaannya agar mereka punya bekal saat bebas nantinya. Salah satu program pembinaan yang dilaksanakan ialah pelatihan khatib salat Jumat, yang diselenggarakan Sabtu (22/03).

Menghadirkan Narasumber Ustadz K.H. Sudharmono Latief, L.c., M.Sy. dari Balai Diklat Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, kegiatan ini diikuti 30 warga binaan di Masjid At-Taubah Lapas Kelas I Palembang. Selain materi pelatihan menjadi khatib, warga binaan juga diberikan kesempatan untuk praktik.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas I Palembang yang diwakili oleh Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan (Tri Nopa Yanda) yang menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mempersiapkan khatib-khatib dari kalangan warga binaan. “Mereka dipersiapkan jadi khatib, semoga lahir khatib-khatib dari kalangan warga binaan InsyaAllah,” ujar Nopa.

Baca Juga

Nopa menambahkan bahwa yang telah mengikuti pelatihan khatib ini akan diberikan sertifikat, Selain itu harapannya menjadi khatib bukan hanya dapat dipraktikkan di dalam Lapas, tetapi juga di luar Lapas setelah bebas nantinya. Sehingga bisa merubah stigma negatif di masyarakat selama ini sebagai mantan narapidana. Sementara itu, salah satu peserta pelatihan Junaidi Bin Hasan mengatakan bahwa pelatihan khatib yang telah diikutinya hari ini sangat menarik dan bermanfaat “semoga dapat terus dilaksanakan sampai kami benar-benar bisa menjadi khatib” ujarnya.

Kepala Lapas Kelas I Palembang, S.E.G. Johannes (Veri), mengapresiasi kegiatan ini dan berharap warga binaan punya bekal saat bebas nanti, khususnya kemampuan menyampaikan khotbah jumat. “Kami terus mengupayaka pembinaan-pembinaan positif bagi warga binaan, sehingga saat mereka kembali ke tengah masyarakat mereka bisa diterima dengan baik,” ujarnya.

Veri juga menyampaikan terima kasih kepada Narasumber maupun masyarakat yang telah membantu memberikan pembinaan positif bagi warga binaan selama ini. “Tentunya tanpa bantuan masyarakat pembinaan-pembinaan kepribadian kami tidak akan berjalan maksimal,” pungkasnya.