TANGERANG – Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang mengikuti Peluncuran Peta Jalan Penguatan SPPA Tahun 2023-2027 dengan tema Kesempatan Kedua dalam hidup : Memulihkan Kesempatan Tumbuh dan Berkembang bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum secara virtual via Zoom.
Bertempat di Ruang Bimaswat, kegiatan tersebut diikuti oleh Kasie Binadik dan Staf Bimaswat.
Dalam pertemuan acara zoom meeting tersebut berhasil mempertajam temuan dari kajian literatur dan penerapan SPPA. Berdasarkan kajian literatur serta regulasi, Peta Jalan Penguatan SPPA memetakan tantangan dalam penyelenggaraan SPPA seperti Mekanisme alternatif dari penahanan, pemenjaraan dan proses diversi terkendala oleh terbatasnya pedoman penerapan, evaluasi, dan ketersediaan layanan alternative, Penyedia layanan pendampingan huum dan non-hukum tidak selalu tersedia dan saling terhubung serta Layanan rehabilitasi dan reintegrasi tidak selalu tersedia secara holistik dan aksesibel untuk ABH.
Saat dikonfirmasi, Kepala Lapas Perempuan Tangerang Esti Wahyuningsih mengatakan bahwa Komitmen Pemerintah Indonesia dalam memperkuat sistem perlindungan anak yang responsif tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satu upaya perlindungan anak yang telah dilakukan ialah melalui penerapan UU Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA). (Dede).