PUSARAN.CO – Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) menyelenggarakan acara Nonton Bareng Pesona Alam Cenderawasih (Nobar Pace) belum lama ini di CGV FX Sudirman. Acara ini diadakan sebagai upaya Mapala UI dalam mempromosikan pariwisata di Papua Barat.

PACE, Pesona Alam Cenderawasih merupakan kegiatan pemutaran video keindahan alam Papua Barat sebagai bentuk kontribusi Mapala UI dalam melakukan kegiatan Ekspedisi Bumi Cenderawasih pada Juli-Agustus 2018.

Acara ini turut mengundang akademisi ilmu pariwisata dan calonturis yang memiliki ketertarikan untuk mengunjungi Papua Barat. Selain pemutaran video, pengunjung dapat menyaksikan langsung talkshow potensi pariwisata Papua Barat yang dipandu oleh Satya Winnie, travel blogger sekaligus pilot paralayang yang berlisensi.

Baca Juga

Talkshow ini turut mengundang Amalia Yunita selaku Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia, Wahyu Adityo Prodio, travel journalist Kompas.com; dan Gregorius Benhard, atlet Mapala UI. Pada ekspedisi kali ini, Mapala UI melakukan riset tentang tiga situs yang berpotensi sebagai destinasi wisata petualangan di Papua Barat. Salah satunya ada Sungai Prafi di Kabupaten Manokwari.

“Sungai Prafi cocok untuk diarungi oleh kayaker berpengalaman. Walau begitu tetap ada bagian yang bisa diarungi oleh wisatawan menggunakkan perahu karet,” ujar Gregorius Benhard, atlet Mapala UI. Situs kedua yang direkomendasikan oleh Mapala UI adalah kawasan karst Distrik Testega di Kabupaten Pegunungan Arfak. Di wilayah ini terdapat 17 mulut gua yang sebagian besar masih tertutup tanah dan pepohonan ketika ditemukan oleh tim Mapala UI.

Situs selanjutnya berada di Distrik Anggi dan Distrik Anggi Gida. Pengunjung dapat menikmati pemandangan dua danau selama melayang di udara. Sayangnya askes jalan menuju Pegunungan Arfak masih belum beraspal sehingga sedikit menyulitkan wisatawan yang ingin mengunjunginya.

Menanggapi hal tersebut, Amelia Yunita, Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia mengungkapkan pandangannya terkait pengembangan sumber daya di Papua Barat. “Sekarang wisatawan lebih memilih wisata yang otentik. Nah, pengembangan SDM merupakan salah satu faktor penting dalam mengembangkan potensi daerah seperti akses dan aminities,” ujar Yuni.

Dengan diselenggarakannya acara ini, Mapala UI berharap minat wisatawan untuk mengunjungi Papua Barat semakin meningkat. Ada banyak situs wisata yang layak dieksplor selain Raja Ampat. “Ada yang harus kita ingat sebagai wisatawan. Kita boleh mengeksploitasi tapi tidak mengeksploitasi,” tutup Winnie selaku moderator talkshow. (sumber: http://www.ui.ac.id/ )