Pemasangan lift pada menara Jembatan Ampera bagian ulu kini telah rampung. Dengan demikian, kedua menara jembatan kini telah dilengkapi lift yang dapat memudahkan akses untuk naik ke atas menara.
“Pemasangan lift jembatan bagian ulu telah rampung. Kini, kami bersiap untuk melakukan uji dari Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3),” ujar Pejabat Pembuat Komitmen 3.6 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 3 Sumatera Selatan, Camelia Nazir, kepada RRI, Jumat (15/11/2024).
Untuk sementara, lift hanya digunakan untuk keperluan operasional. Agar dapat digunakan secara optimal, harus melewati serangkaian uji sesuai dengan standar keselamatan.
“Kapasitas lift maksimal 450 kg, mungkin hanya muat untuk empat orang. Kami akan lakukan uji beban dulu termasuk juga sistem kelistrikannya. Pelaksanaannya kami agendakan minggu depan,” beber Camelia.
Pemasangan lift pada Jembatan Ampera pada awalnya memang untuk menunjang akses operasional dalam pemeliharaan jembatan. Namun, kemudian muncul wacana untuk menjadikannya sebagai objek wisata.
“Kami juga lakukan perbaikan pada bagian kaca di atas menara yang sudah banyak retak dan pecah. Ada juga beberapa bagian lantai yang korosi kami perbaiki, termasuk plafon juga. Interiornya juga dipercantik,” jelasnya.
Lift pada bagian ulu yang baru dipasang berbeda dengan sudah terpasang sebelumnya di bagian ilir karena dilengkapi musik dan indikator ketinggian. Untuk memudahkan sirkulasi pengunjung agar tidak terjadi penumpukan, dibangun pula ruang tunggu pada bagian ulu jembatan.
“Kapasitas maksimal pengunjung diatas menara itu 20 orang, jadi kami buatkan ruang tunggu di bawah untuk mengatur sirkulasinya. Naiknya bergantian,” tandasnya.
Pada bagian anjungan menara, pengunjung nantinya dapat menikmati keindahan panorama Kota Palembang dari ketinggian dengan masing-masing dua teropong yang akan dipasang di tiap menara.
Secara infrastruktur, pemanfaatan Jembatan Ampera untuk kunjungan wisata diakui Camelia telah siap. Namun, dirinya belum dapat memastikan kapan Jembatan Ampera dapat dibuka untuk umum karena masih menunggu skema pengelolaannya.
“Untuk pengelolaanya masih dalam pembahasan. Kami masih koordinasikan dengan pihak terkait bagaimana skema terbaiknya,” tambahnya.
Selain penggantian lift, pada tahun 2024 BBPJN Sumsel juga melakukan perbaikan pada pedestal kiri dan kanan serta penambahan CCTV di 10 titik sekitar jembatan. Perbaikan dan peningkatan fasilitas ini pun diharapkan dapat semakin menambah daya tarik wisata Kota Palembang.
“Tentu kita bangga punya Jembatan Ampera yang semakin cantik. Mudah-mudahan masyarakat juga ikut menjaga terutama dari aksi vandalisme,” tutup Camelia.
Jembatan Ampera merupakan lambang Kota Palembang, dan letaknya pun berada di tengah-tengah kota serta menghubungkan daerah seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungan Musi. Menara ini dahulunya merupakan bagian dari sistem mekanis pengangkat jembatan.
Saat diresmikan pada tahun 1965, deck pada bentang tengah jembatan bisa diangkat agar kapal-kapal besar bisa melintas tanpa adanya gangguan. Namun, sejak tahun 1970 bagian tengah dari jembatan sudah tidak dapat diangkat lagi. Sehingga Bandul pemberatnya pada tahun 1990 dibongkar, karena dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jembatan.
Jembatan ini memiliki ketinggian 11,5 m dari atas permukaan air, dengan tinggi menara 63 m dari permukaan tanah, dan jarak antara menara 75 m.