PUSARAN. COM- Sejumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon yang tengah mengikuti pelatihan pembuatan furnitur kayu, selalu sibuk dengan aktivitas kerjanya di Aula Pembinaan Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIA Cilegon.
Lembaran kayu sebagian telah terpasang rapi menjadi bentuk kerangka. Sambil menunggu lem kayu merekat, tampak para peserta pelatihan tetap melanjutkan kegiatan dengan menghaluskan lembaran kayu lain dengan mesin ampelas. Rutinitas dalam menciptakan berbagai produk perkayuan ini, selalu dalam pengawasan petugas.
Tiga minggu lalu, mereka telah memulai untuk membuat sebuah Kitchen Set Minimalis. Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Cilegon, Aditya Jatari mengatakan produk tersebut tercipta dari tangan 4 orang warga binaan, dengan bahan daur ulang sisa produksi yang telah dipersiapkan oleh pihak Lapas.
“Kitchen set minimalis ini berhasil dibuat oleh empat orang warga binaan. Proses pengerjaannya tiga minggu. Semua dikerjakan dengan peralatan seadanya. Bahan bakunya pun sebagian besar daur ulang dari sisa produksi sumbangan dari pihak luar,” papar Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Cilegon, Aditya Jatari saat ditemui di Aula Pembinaan Kegiatan Kerja, Rabu (15/03) pagi.
Salah satu pembuatnya adalah A-M. Warga binaan yang terbilang cukup lama mengikuti pembianaan Giatja di Lapas Cilegon. Mewakili tiga peserta lain, dirinya mengaku Kitchen Set tercipta berkat dukungan petugas dengan cara menggali informasi cara pembuatan hingga mencontoh produk yang sudah pernah dibuat oleh pihak lain.
“Sebelumnya saya tidak pernah membuat Kitchen Set. Tapi berkat dukungan informasi seperti cara pembuatan dan contoh-contoh produk berupa foto yang diberikan oleh petugas, kami dapat membuatnya dengan alat dan bahan seadanya,” ujarnya.
Bagi A-M dan para peserta lainnya, kesibukan mengikuti pembinaan yang diberikan oleh Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Cilegon, dirasakan mampu mengusir kejenuhan selama menjalani masa hukuman penjara. Keahlian yang ditempa selama ini, juga diyakini akan menjadi modal mereka untuk mencari penghasilan yang lebih baik saat bebas kelak.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim mengatakan dukungan yang diberikan tak sekadar memberikan pelatihan dan pembinaan saja. Perhatian khusus juga diberikan dengan memperkenalkan prakarya warga binaannya ke masyarakat luas. Hal tersebut dilalukan, demi menghapus stigma negatif atau respon negatif masyarakat terhadap mantan narapidana.
“Tak jarang mantan narapidana mendapatkan penilaian yang negatif dari masyarakat. Dengan memberikan pelatihan dan memperkenalkan karya mereka ke masyarakat luas, kami mendorong semangat mereka untuk untuk berubah ke arah yang lebih baik lagi. Baik untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar,” harapnya.
Dalam waktu dekat, Kitchen Set karya warga binaan Lapas Cilegon ini akan dipamerkan ke masyarakat luas. Kitchen Set Minimalis ini akan dipajang dalam kegiatan One Day One Prison Product yang merupakan salah satu rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59. Pada kesempatan tersebut, masyarakat umum juga dapat melihat langsung dan membeli berbagai karya lain yang telah dibuat oleh warga binaan di Lapas Cilegon.(**)