PUSARAN.CO – Mendagri Tjahjo Kumolo menyambut baik gagasan pemiliran Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A. Menurut Tjahjo, menyatukan sebuah kepentingan di dalam tata kelola pemerintahan menjadi sebuah hal yang menarik yang disampaikan Prof. Cornelis.
“Saya kira alternatif ketiga yang disampaikan mas Komi (Prof. Cornelis) cukup menarik ya, bagi saya bagaimana mengagregasikan dan mengartikulasikan sebuah kepentingan yang seharusnya di dalam tata kelola pemerintahan menyatu,” ucap Tjahjo usai menghadiri acara Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (6/02/2019).
Bagi Tjahjo, birokrasi kekuasaan tanpa sentuhan intelektual akan berkurang maknanya. Hal ini juga termasuk keberhasilan sebuah birokrasi tanpa sentuhan media massa. Keberhasilan birokrasi kekuasaan niscaya tidak akan bisa dirasakan oleh masyarakat tanpa peran intelektual dan pers selaku pilar keempat dalam demokrasi. Tjahjo juga mencontohkan bagaimana konsolidasi pemerintah, penyelenggara dan masyarakat pada pelaksaaan Pemilu Serentak 2019.
“Sekarang saja dalam konteks konsolidasi demokrasi kita lewat Pilkada Serentak lewat Pemilu semua tingkatan pastikan semua tahap konsolidasi menyatukan segenap potensi bangsa ini untuk mewujudkan sebuah sistem pemerintah presidensil yang lebih efektif lebih efisien, mempercepat reformasi birokrasi, memperkuat otonomi daerah, harus ada campur tangan baik diminta araupun oleh kelompok intelektual oleh tokoh masyarakat oleh tokoh agama oleh teman-teman pers yang harus secara objektif dan kritis,” pungkasnya.
Di akhir, Mendagri juga mengajak masyarakat untuk membangun sebuah pola pikir yang lebih konferehensif integral dengan berbagai dimensi yang ada untuk memberikan pencerahan kepada bangsa dan negara.(rls).