PUSARAN.CO – Sabtu 24 Oktober 2020 lalu, Endang Basri Ananda atau biasa disapa EBA menghembuskan napas terakhir di kediamannya Graha Raya Bintaro Tangerang Selatan pada pukul 6.30 WIB dalam usia 79 tahun. EBA lahir di Klaten, Jawa Tengah 4 September 1941, putra sulung dari K.H. Moh Djunaidi dan Ibu Mustakimah.

Sepanjang hidupnya EBA menekuni profesi sebagai wartawan, jurnalis, penulis, penyair, trainer dan pegiat dakwah Islam.

Kemarin, Rabu (11/11/2020), guna mengenang kepergian almarhum, digelar taziah di Kantor Menko PMK RI.

Baca Juga

Turut hadir, Menko PMK RI, Prof. Muhajir Effendi,Prof.Jimly.Asshidiqie, Dr. Fachri Ali, Penyair Taufiq Ismail serta teman sejawat PII , LP3ES serta dan tamu undangan lainya.

Disamping pernah bekerja di majalah Kiblat, almarhum juga pernah bekerja di Lembaga Penelitian LP3ES bersama Drs. Dawam Rahardjo, Utomo Dananjaya (Almarhum), Arsrelan Harahap, Didik Rahbini, Fachri Ali, Muchtar Bahar dan lainya.

Sebagai jurnalis dan penulis beliau adalah sahabat dekat Ayip Rosidi, Taufiq Ismail, Rusdin Hamka dan lainya.

Sesudah pensiun dari LP3ES, maka Eba Lebih aktif sebagai pembina kader-kader pendakwah di Koordinasi Dakwah Islam (KODI) Bersama Husein Umar, Usep Fathudin Mohammad Djauhari, bahkan beliau pendidikan kader mubaligh pada Lembaga tersebut.

Sebagai pendakwah beliau sering diundang oleh perwakilan RI di luar negeri antara lain di Hongkong, Beijing, Vancouver, Sofia dan lainya.

Kala itu hadir dalam pemakaman Eba, teman seperjuangan angkatan 66, kolega terdekat dan keluarga antara lain antara lain Mohammad Siddik dari Dewan Dakwah, Hidayat dari KB PII, Arsrelan Harahap, Muchtar Bahar, dari LP3ES, Dubes Bunyan Saptomo, Natsir Zubaidi. almarhum meninggalkan 3 orang anak dan 2 orang cucu.(red).