Bogor – Minyak goreng kemasan semurah Rp 14.000 per liter merupakan barang langka di Kota Bogor. Warga terpaksa membeli minyak goreng kemasan dengan harga tinggi
Hal ini salah satunya dialami, Milka (29). Belanja pagi hari tak menjamin warga Tanah Sareal itu mendapatkan minyak goreng kemasan murah. Sudah tiga ritel modern ia sambangi. Hasilnya sama. Kosong.
Minyak goreng harga murah Rp 14.000 per liter tak dijumpai Milka di sejumlah ritel modern. Milka pun terpaksa membeli minyak goreng kemasan dengan harga mahal.
“Iya masih pagi. Sudah habis katanya,” ujar Milka, Kamis, 3/2/2022) dilansir beritasatu.com.
Milka yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengungkapkan sulitnya mendapatkan minyak goreng kemasan subsidi. Hal ini, katanya sudah terjadi sejak sepekan lalu. Jika sebelumnya ia dapat dengan mudah minyak goreng kemasan murah, kini setengah mati untuk mendapatkan.
“Dari Senin saya cari, anak saya cari bahkan suami saya ikut nyari, nggak dapat. Selalu habis di minimarket. Yang ada yang harga normal,” ungkapnya.
Penetapan harga harga eceran tertinggi (HET) resmi berlaku Selasa (1/2/2022) melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022. Dalam aturan itu, harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah sebesar Rp 11.500 per liter, kemasan sederhana sebesar Rp 13.500 per liter, dan kemasan premium sebesar Rp 14.000 per liter.
Namun, sejumlah toko sembako yang disambangi Beritasatu.com pada Kamis (3/2/2022) mengalami kekosongan stok minyak goreng.
“Semenjak adanya minyak goreng subsidi, stok minyak goreng kemasan kosong di pasar tradisional. Terakhir Januari dan sekarang belum datang,” kata Sihar, seorang pedagang di Pasar Bogor.
Terkait kosongnya stok minyak goreng kemasan, Sihar mengatakan bahwa pasokan belum datang lantaran pasokan minyak yang terjadwal.
“Jadi masuknya itu udah ada jadwalnya, dua minggu sekali dan dijatah. Untuk saya 50 liter,” ucapnya.
Ia belum mengetahui tentang HET minyak goreng karena belum mendapat informasi dari sales minyak goreng kemasan.
“Sekarang cuma jual curahan. Harganya Rp 20.000 per liter,” katanya.
Kelangkaan minyak goreng juga terjadi di pasar tradisional Jambu Dua. Tak hanya pembeli, para pedagang juga mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng.
Ujang yang merupakan pedagang sembako terpaksa menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 20.000 per kilogram.
“Sekarang lagi kosong, sih yang ada cuma curahan,” katanya.
Dikatakan, berdasar informasi yang diterimanya, stok minyak goreng diperuntukkan sebagai stok minyak goreng subsidi, sehingga ia terakhir menstok minyak goreng kemasan pada Desember 2021.
“Pasokan belum masuk sampai sekarang karena terbatas untuk ritel,” katanya.(*/cr2)