PUSARAN.co – Pertanggal 1 Juli 2020, Firdaus menyatakan mengundurkan diri dari Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

Firdaus yang terpilih sebagai Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) periode 2019-2024 dalam Kongres I SMSI yang digelar pada Jumat 20 Desember 2019, dengan mengalahkan Teguh Santosa, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat. Sebagaimana tertera dalam surat pengunduran dirinya disebutkan, alasan mantan Ketua PWI Provinsi Banten dua periode ini mundur, karena ingin fokus di SMSI yang kini telah memiliki cabang di 34 Provinsi di tanah air.

Selain itu dalam surat pengundura dirinya tersebut, Firdaus juga menyebut bahwa, dengan telah ditetapkannya SMSI menjadi konstituen Dewan Pers, menuntut dirinya bersama pengurus SMSI membangun sistem dan tata kelola SMSI.

Baca Juga

BACA JUGA: https://pusaran.co/kongres-i-smsi-firdaus-terpilih-sebagai-ketum/

“Selain itu, komitmen saya bersama Bapak Atal S Depari, Ketua Umum PWI Pusat bahwa saya akan mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat per-tanggal 1 Juli 2020,” tulis Firdaus dalam suratnya.

Keputusan Firdaus untuk mundur ini, ditanggapi beberapa sejawatnya di PWI.

Seperti dikatakan Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Pusat, Ocktap Riady. Ocktap mengapresiasi keputusan Firdaus untuk mundur.

“Salut, diusianya yang terbilang paling muda dijajaran pimpinan harian PWI Pusat, tetapi menunjukkan tindakan berintegritas, tidak haus jabatan,” ujar mantan Ketua PWI Sumsel dua periode ini.

Diungkapkan Ocktap, dirinya bangga pernah bersama Firdaus. “Kemunculan Firdaus mewakili kaum muda dari daerah di tubuh PWI ini merupakan sebuah fenomena, jika kita melihat kebelakang, bagaimana perannya (Firdaus-red) pada kongres PWI di Banjarmasin dengan terpilihnya kembali Pak Margiono sebagai Ketua Umum dan Bapak Ilham Bintang sebagai Ketua Dewan Kehormatan,” ucap Ocktap.

“Bagaimana juga Bapak Firdaus telah mewarnai Kongres PWI di Solo. Dan terakhir, ia buktikan dirinya mampu menjadi Ketua Umum SMSI, menyisihkan Teguh Santosa kemudian Firdaus menghantarkan SMSI menjadi konstituen Dewan Pers,” tambah Ocktap.

“Firdaus harus fokus dan kuat menjaga organisasi yang dipimpinnya, agar tidak tercerai-berai” tandas Ocktap.

Senada dikatakan Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra. Orang nomor satu di PWI Bali ini, mengapresiasi keputusan Firdaus mundur dari jabatanya. “Patut diapresiasi sikap profesional bang Fir untuk konsen mengurus SMSI,” tuturnya.

Sementara itu Ketua PWI Sumatera Selatan, Firdaus Qomar mengucapkan selamat atas keberhasilan Firdaus.

“Selamat untuk dulur saya Firdaus dapat amanah ketua SMSI Pusat sukses selalu,” katanya.

Sementara Edi Muhdi Zen, yang telah ikut aktif di SMSI sejak mulai berdiri, menyayangkan adanya fungsional SMSI yang ketika kalah pada pemilihan Ketua Umum pada kongres, pada malam usai pemilihan, di hari yang sama membuat organisasi serupa. “Saya mengapresiasi langkah mundurnya bung Firdaus dari Kepengurusan PWI, tetapi saya menyayangkan ada fungsionaris ketika kalah langsung membuat organisasi serupa, hal tersebut menambah jejak rekamnya sebagai pemimpin yang tidak elok,” kata Edi.

Abdul Munif aktifis SMSI dari Papua, melihat adanya fungsionaris SMSI ketika kalah, menjadi sempalan dengan mengajak para pendukungnya membuat organisasi yang sama. “Saya sayangkan sikap kenegarawanan sahabat-sahabat yang kalah lantas membuat organisasi tandingan. Tindakan tersebut tidak sportif. Wajar mereka kalah, saya menduga,  ambisi orang seperti ini lebih besar dari kemampuannya. Kita dari Papua akan suport kepemimpinan Bung Firdaus,” ujarnya.

Terkahir Ketua PWI Yogyakarta, Sihono, juga turut menyemangati dan mengapresiasi langkah yang diambil Firdaus. “Tidak ada pengabdian yang mendua. Selamat berjuang, mas,” tukas Sihono.

Ketika diminta komentar Firdaus atas tindakan anggota dan pengurus yang kalah pada kongres SMSI tersebut, lantas membuat organisasi serupa, Firdaus menyampaikan itu hak setiap warga negara, adapun latar belakang mereka membentuk organisasi serupa itu bukan masalah. “Bagi saya organisasi itu ladang pengabdian, dan ladang fastabiqul khairot,” tandas Firdaus.@PAN