Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memberikan pembekalan dan pelatihan kepada ribuan Saksi TPS di Lampung, Selasa (9/1). Dalam Sambutannya, Muzani mengatakan, Saksi adalah tim sukses paling bawah di setiap TPS. 

 

Oleh karena itu, menurut Muzani, penting bagi saksi untuk tidak hanya ikut serta dalam penghitungan suara di TPS. Tapi juga melakukan penyisiran kepada setiap calon pemilih siapa saja yang sudah datang ke TPS dan yang belum. 

Baca Juga

 

“Saksi adalah tim sukses terkahir partai Gerindra. Tugasnya tidak hanya mengoordinasikan penghitungan suara. Saudara harus memeriksa bahwa TPS buka jam 7 dan tutup jam 1 siang. Cek menjelang penutupan TPS mana pemilih yang belum datang maka dijemput untuk segera memilih, pastikan mereka untuk coblos nomor 2 Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024,” kata Muzani. 

 

Lebih lanjut, Muzani menjelaskan, mengirimkan suara setiap saksi harus hadir untuk memastikan suara Prabowo, Partai Gerindra, dan calegnya menang di setiap TPS. Muzani tak lupa menyampaikan terima kasih kepada setiap saksi yang telah hadir berjuang untuk Partai Gerindra dan Prabowo Subianto. 

 

Kemudian, Muzani menyinggung terkait penyelenggaraan debat ketiga antara capres pada hari Minggu lalu. Menurut Muzani, serangan bertubi-tubi terhadap Prabowo adalah bentuk hasutan yang bisa mengakhiri perpecahan di tengah-tengah rakyat. 

 

“Dalam perdebatan kemarin kita lihat Pak Prabowo diserang, mendapat hasutan, diglitik, dan digoda seakan-akan untuk mempertonkan kepada rakyat bahwa ada perpecahan di antara capres yang berkontestasi. Namun Pak Prabowo menahan untuk tidak terprovokasi dan bisa menahan emosi daripada mengungkapkan hal-hal yang di substansi luar yang bisa mengganggu stabilitas bangsa kita,” jelas Muzani. 

 

Kenapa Pak Prabu selalu diganggu, diprovokasi, karena Prabu-Gibran sangat berpotensi menang satu putaran. Maka semua capres melakukan hal-hal yang di luar substansi. Akan tetapi tekad Pak Prabu untuk menjaga persatuan dan kesatuan ini sudah kuat dan tidak terpengaruh oleh hasutan. Meskipun kadang-kadang menyakitkan, mengganggu, tapi Pak Prabowo selalu mengatakan, biarkan rakyat yang menilai dan menyerahkan kepada rakyat untuk memilih peminpinnya,” tambah Wakil Ketua TKN itu. 

 

Muzani menegaskan, Prabowo adalah pemimpin yang matang. Meski digoda dan ditantang untuk membuka kerahasiaan data yang bersifat konfidensial, Prabowo tetap teguh tidak membuka data-data tersebut. Menurut Muzani, ini menunjukkan sifat kenegarawanan yang menjunjung tinggi kepentingan bangsa di atas segalanya. 

 

Sejak awal Pak Prabowo berbicara bahwa jabatan presiden adalah alat perjuangan kita untuk mempersatukan Republik Indonesia, mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. Sebagai negarawan, dia sangat menjunjung tinggi persatuab, Pak Prabowo tidak ingin mendapat kekuasaan yang tidak atas kehendak rakyat. Karena Pak Prabowo pernah berkata bahwa Ganjar dan Anies adalah orang-orang yang juga berniat mengabdi kepada bangsa dan negara,” tutup Muzani.