Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam foto lama. (Dok)
JAKARTA – Sinyal perombakan kabinet kembali menguat menjelang pergantian tahun 2022 ke 2023. Santer disebut, tiga kader Partai Nasdem yang duduk di kabinet Presiden Jokowi bakal dicopot.
Baca Juga
Direktur eksekutif Indonesia Political Institute Karyono Wibowo mengingatkan, bila NasDem dibuang, Surya Paloh sebagai ketua umum bisa melawan dengan memosisikan NasDem sebagai oposan bersama dua partai lain yaitu Demokrat dan PKS.
“Tentu saja, NasDem akan berubah menjadi partai oposisi,” kata Karyono di Jakarta seperti dilansir RMOL, Senin (26/12/2022).
Menurutnya, dengan menjadi oposisi pemerintah, NasDem akan mengalami sejumlah cobaan, terutama perlakuan pemerintah yang memusuhinya. NasDem mengalami turbulensi politik.
“Jika itu terjadi, perlu dikaji apakah akan menaikkan elektabilitas NasDem? Tapi faktanya, pasca deklarasi Anies justru di internal NasDem terjadi turbulensi meskipun Surya Paloh berusaha untuk mengendalikan perbedaan pandangan politik di tubuh partai,” katanya.
Karyono menambahkan posisi NasDem serba salah pasca mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pilihannya.
“NasDem bagai buah simalakama. Pasca deklarasi Anies sebagai capres, justru memerima dampak buruk. Sejumlah hasil survei menunjukkan elektabilitas NasDem menurun, tidak berbanding lurus dengan kenaikan elektabilitas Anies,” ucapnya.
“Kondisi tersebut membuat posisi NasDem dilematis. Salah faktor penyebabnya karena ada korelasi antara preferensi pemilih Nasdem dan figur calon presiden,” imbuhnya,
Karyono menuturkan Presiden Joko Widodo akan mengambil calon menterinya dari luar partai politik koalisi pemerintah jika terjadi reshuffle.