BEKASI-Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jakarta melantik Pengurus PD PII Kota Bekasi periode 2025-2027 di SDIT ANNAJAH kota Bekasi Ahad 26 Januari 2025.

Serah terima ketua diberikan oleh Rayyan Ketua PD PII kota Bekasi Periode 2022-2024 kepada Jafar Umar ketua PD PII Kota Bekasi Periode 2025-2027.

Hadir di acara pelantikan PD PII Kota Bekasi antara lain : Afif Ridwan (ketua KB PII Kota Bekasi), Rahmat Banu Widodo (KB PII Kota Bekasi), Lusie Pansilawati (Counselor & Hypnotherapist), Rahayu Ningsih (KB PII Kota Bekasi), Rayyan (Ketua PD PII kota Bekasi), Rasyid (Perwakilan PW PII Jakarta), serta anggota pengurus daerah dan perwakilan pelajar se kota Bekasi.

Baca Juga

Rahmat Banu Widodo mewakili KB PII kota Bekasi dalam sambutan mengatakan PII kota Bekasi hadir untuk membina pelajar dan remaja agak menjadi pemimpin yang baik.

“PII harus berperan aktif dalam membina pelajar dan melatih untuk menjadi pemimpin yang baik”, ungkapnya.

PII selanjutnya, menurut Widodo sebagai sarana berlatih, berlatih dalam kepemimpinan maupun berlatih secara mental dan intelektual.

“PII juga harus sebagai pendidikan dan pembinaan pribadi muslim, belajar, berlatih, dan meraih cita cita pendidikan” ujarnya.

Sementara itu Rasyid, mewakili PW PII Jakarta mengatakan kader PII harus mampu dan adaptif di era teknologi digital, sehingga dapat mengikuti trend perkembangan jaman.

“Kader PII harus mampu dan dapat memanfaatkan teknologi di era Society 5.0, karena kedepan semua program dan kegiatan berbasis pada data dan teknologi informasi” ungkapnya.

Sedangkan dalam kesempatan di sesi seminar, Lusie Pansilawati mengatakan kader PII harus bisa mengendalikan teknologi bukan malah menjadi korban teknologi.

“Kader PII dalam menggunakan teknologi harus smart, jangan yang smartnya malah teknologinya, kitanya dikendalikan dan dijajah oleh teknologi” jelasnya.

Menurut Lusie, yang juga conselor banyak generasi muda yang punya persoalan kejiwaan karena dampak penggunaan media sosial.

“Ada pasien saya yang mau bunuh diri, dan kecewa sehingga menimbulkan strees karena ditinggalkan pacar atau diselingkuhi pasangannya, ini pengaruh dari media sosial, sebagai kader PII harus tegar, gak boleh mudah strees” katanya.

Pelajar Islam Indonesia lahir pada 4 Mei 1947, didirikan oleh Yusdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amin Syahri. Tokoh-tokoh yang dilahirkan oleh PII diantaranya : Yusuf Kalla, Soetrisno Bachir, Sofyan Djalil dan lain-lain. (*)