PUSARAN.CO – Ketua PP DMI, H. Muhammad Natsir Zubaidi dalam rilisnya yang diterima redaksi, Selasa (10/11/2020) malam mengingatoan bahwa, dalam memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember, perlu diingatkan kepada segenap warga bangsa dan masyarakat bahwa pahlawan itu ditentukan oleh jasa dan prestasi yang diberikan kepada masyarakat dan bangsanya, bukan karena prestise seseorang.

Mohammad Roem, ucap M. Natsir, seorang Founding Fathers pernah menyatakan, pahlawan itu, bukan ditentukan oleh tempat dimana dia dimakamkan, tetapi pahlawan itu ditentukan oleh jasa-jasanya kepada bangsa dan negaranya.

“Sebagai bangsa kita pasti ingat para pahlawan kita sejak, Sultan Agung (abad ke-16) Pangeran Diponegoro,Imam Bonjol, Teuku Umar, Hasanuddin dan lainya (abad ke-18) sampai pada Sukarno Hatta (Proklamator), Syahrir, Agus Salim Mohammad Roem (Diplomasi), Sudirman, Nasution, Suharto ,Kyai Masykur, Kyai Noer Ali (perang kemerdekaan ) Natsir (Mosi Integral NKRI) Habibie (Teknologi) dan lain lain. Mereka itu telah berbuat yang luar biasa untuk bangsa dan negaranya dalam bidang masing masing pada zamannya,” papar M. Natsir.

Baca Juga

Di abad 21 ini, lanjut M. Natsir, tentu tidak ada halangan seseorang untuk menjadi pahlawan, tentu dengan ciri ciri atau kriteria, antara lain sebagai perintis, pelopor, penggerak dan memiliki prestasi dibidang masing-masing yang ditekuni serta bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.

“Pada saat ini bisa menjadi pelopor dan berprestasi bidang-bidang yang bisa ditekuni misalkan bidang politik kenegaraan, pendidikan, pertanian, lingkungan, IT, olahraga, seni dan budaya, sosial agama, philantropi termasuk bidang keamanan dan ketertiban masyarakat,” pungkas M. Natsir di penghujung tulisannya.(red).