Ketua DPP PKB Daniel Johan (Instagram)
JAKARTA – DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merasa perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak melibatkan pihaknya.
Ketua DPP PKB Daniel Johan menyebut perubahan nama tersebut dilakukan mendadak tanpa rembuk dengan PKB. Ini membuat koalisi yang mengusung Prabowo Subianto itu semakin tidak jelas.
“Perubahan nama koalisi yang mendadak itu membuat PKB kaget. Padahal kesepakatan PKB bersama Gerindra dalam bentuk piagam deklarasi KKIR, sampai saat ini belum dicabut,” kata Daniel Johan saat diskusi publik di Tangerang Selatan, Banten, Rabu.
Menurut dia, KIM belum mempunyai dokumen kesepakatan atau piagam deklarasi sampai saat ini.
“Tidak apa perubahan nama, asalkan kunci kesepakatan ada di kedua ketua partai yakni Gerindra dan PKB,” katanya menegaskan.
Awalnya PKB dan Gerindra menyepakati dibentuknya KKIR. Tetapi, setelah bergabungnya Partai Golkar dan PAN, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama baru koalisi yakni Koalisi Indonesia Maju atau KIM.
Prabowo Subianto mengumumkan perubahan nama koalisi di Jakarta, Senin (28/8) malam. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang hadir saat itu menyatakan akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah.
Gus Muhaimin beralasan dirinya tidak mempunyai hak untuk setuju atau tidak setuju atas pergantian nama itu. Tetapi, dia berkewajiban menjelaskan perubahan tersebut kepada partainya, termasuk terkait kelanjutan Piagam Sentul. (*)