Presiden RI Joko Widodo saat ditemui usai acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/8/2023). (Foto Antara)
JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo menginginkan masyarakat Indonesia menggemari kembali busana kebaya untuk dipakai di berbagai kegiatan melalui acara Istana Berkebaya yang digelar di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.
“Kita ingin tidak hanya menteri, tidak hanya gubernur, namun masyarakat secara luas menyenangi kembali, menggemari lagi pemakaian kebaya di seluruh kegiatan, seluruh ‘event-event’ yang ada di Tanah Air,” kata Presiden Jokowi setelah membuka acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka.
Menurut Presiden, acara Istana Berkebaya bertujuan mengenalkan kembali karakter dan kepribadian masyarakat Indonesia melalui kebaya.
Ia menilai kebaya adalah karakter wanita Indonesia yang anggun, lemah lembut, dan bersahaja.
Kepala Negara menginginkan pemakaian kebaya tidak hanya digencarkan di Jakarta, namun juga di daerah dengan ciri khas masing-masing.
“Saya kira ini terus harus dilakukan dengan gencar tidak hanya di Jakarta, namun di daerah-daerah dengan kebaya masing-masing karena ada kebaya encim di Jakarta, ada kebaya Sunda, kebaya Jawa, kebaya Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, semuanya ada kebaya,” kata Presiden.
Ia pun mengapresiasi kreasi dan inovasi baru kebaya baik dari segi motif, desain, maupun warna yang bervariasi, layaknya Indonesia.
Acara Istana Berkebaya merupakan pergelaran busana kebaya encim dari Betawi dengan para model yang berjalan di panggung, seperti menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju, istri menteri yang tergabung dalam anggota OASE KIM duta besar negara sahabat, hingga masyarakat.
Peragaan busana kebaya oleh tokoh wanita inspiratif Indonesia ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Sekretariat Istana.
Ratusan peserta berjalan di panggung catwalk 200 meter di area luar depan Istana Merdeka. (*)